Infosumbar.net – Operasi Zebra Singgalang yang digelar pada 3-16 Oktober 2022 telah selesai dilaksanakan. Hingga operasi tersebut selesai digelar, Polres Solok Kota telah memberikan ratusan teguran maupun tilang terhadap pengendara yang melanggar.
Kasat Lantas Polres Solok Kota AKP Muhammad Sugindo mengatakan bahwa pada tujuh prioritas pelanggaran tersebut telah dilakukan tindak tilang sebanyak 168 dan teguran sebanyak 372.
“Terhadap tujuh pelanggaran priorotas tetap dilakukan penilangan karena di Kota Solok Belum ada Etle. Dimana, tujuh pelanggaran tersebut dapat mengganggu ke penggendara itu sendiri dan pengendara lain. Selama dua minggu ini sudah dilakukan tilang sebanyak 168, teguran 372 serta yang paling banyak tidak menggunakan helm SNI bagi kendaraan roda dua,” katanya keada Infosumbar.
Adapun menurut Sugindo, rentang umur yang paling banyak melanggar adalah pengendara pada usia 17-30 tahun. Pengendarapun terkadang melakukan pelanggaran lebih dari satu.
“Saat dilakukan penilangan tidak hanya satu pasal yang dilanggar. Kadang ketika diberhentikan pengendara sedang tidak pakai helm ternyata kelengkapan suratnya tidak ada atau sudah mati jadi kesalahannya menjadi dua kali lipat. Karena pasti pemeriksaan dilakukan mulai dari yang nampak dulu nanti misalnya ada yang tidak punya SIM, tidak punya STNK dan yang lain lain. Rata rata yang banyak melanggar adalah umur 17-30 tahun
Sementara itu, kejadian lalu lintas dalam operasi zebra ini juga terjadi dan ditemukan sebanyak tiga laka lantas di wilayah hukum Polres Solok Kota.
“Selama operasi ini terjadi tiga laka lantas yang dialami oleh pengendara roda dua maupun roda empat,” terangnya.
Ia menghimbau, kepada masyarakat untuk selalu taat aturan berlalu lintas agar dapat terhindar dari kecelakaan.
“Kami selalu mengingatkan kepada masyarakat supaya taat dengan aturan. Karena biasanya awal dari sebuah kecelakaan adalah pelanggaran itu sendiri. Saat masyarakat sudah ikhtiar dengan mematuhi peraturan lantas maka kecelakaan bisa dihindari dan bisa ditekan. Kesadaran masyarakat sudah mulai tinggi tapi kami harap kesadaran ini dapat diterapkan sampai sesudah operasi hingga kedepannya,” tutupnya. (Ayi)