Infosumbar.net – Dari 74 nagari yang tersebar pada 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Solok, 23 Nagari diantaranya masih blank spot dan lemah sinyal.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Solok, Teta Midra, S.STP, M.Si, menyebutkan, 8 diantara 23 nagari masih blank spot atau belum tersentuh sinyal komunikasi.
“Kawasan itu tidak terdapat jaringan internet pada fasilitas kehidupan masyarakat. Ada 8 nagari yang masih blank spot yaitu di Sariak Alahan Tigo, Sungai Abu, Supayang, Aie Luo, Tanjung Balik Sumiso, Garabak Data, Batu Banyak, serta Pasilihan,” katanya kepada Infosumbar.net pada Senin (9/1/2023).
Kemudian, nagari lain di Kabupaten Solok yang masih tidak ada sinyal atau no signal di antaranya Nagari Batu Bajanjang, Limau Lunggo, Katialo, Bukit Kanduang, Sibarambang, Labuah Panjang, Taruang Taruang, Siaro-aro, Pianggu, Sungai Durian, Bukit Bais, Lolo, Aia Dingin, Kampung Batu Dalam dan Sungai Janiah.
23 Nagari ini tersebar pada 10 kecamatan diantaranya kecamatan Hiliran Gumanti, Payung Sekaki, Tigo Lurah, Lembang Jaya, X Koto Diatas, IX Koto Sungai Lasi, Pantai Cermin, Lembah Gumanti dan Danau Kembar serta Gunung Talang.
Untuk mengatasi nagari yang masih blank spot Teta menyeburkan akan membangun menara telekomunikasi yang akan dimulai tahun 2023 ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Aptika dan Persandian Diskominfo Kabupaten Solok Anton Hutavea mengatakan, pembanguan menara akan dilakukan secara bertahap pada wilayah blank spot.
“Pemkab Solok tidak bisa bekerja sendiri. Tentunya akan dilakukan secara bertahap melibatkan Telkomsel dan PT Telkom Indonesia sebagai induk, serta perizinan sebagaimana regulasi yang ada di Pemda soal izin bangunan,” ucapnya.
“Pemerintah daerah sebagai pembangun tower, operator telkomsel sebagai penyedia sinyal , serta PT Telkom Indonesia sebagai penyedia jaringan fiber untuk mengalirkan sinyal,” imbuhnya.
Namun, dalam perjalanannya, hingga saat ini Telkomsel sendiri belum bisa memastikan bagaimana kejelasan kerjasama dengan Pemkab Solok.
“Sampai saat ini, PT Telkom Indonesia sebagai penyedia fiber belum bisa memberikan kepastian untuk bekerjasama dengan Pemkab Solok. Jawabannya belum bisa, namun kami tidak tau alasannya,” jelasnya.
Selain itu, Anton menuturkan jika tidak bisa bekerjasama dengan telkomsel saat ini sudah ada penyedia fiber yang perangkatnya telah terpasang di Kabupaten Solok.
“Perusahaannya PT Indonesia Comnets Plus, anak perusahaan PLN yang mau bekerjasama dengan operator manapun dan dengan Pemkab Solok sendiri. Namun karena kami menggunakan layanan perangkat selulernya telkomsel, ia tidak bisa bekerjsama dengan ICON+,” tandasnya.
Oleh karena itu, hingga kini Kominfo masih menunggu jawaban pihak Telkomsel untuk kerjasama.
“Hingga kini kami masih berusaha dan menunggu bagaimana kepastian dari Telkomsel sendiri,” tutupnya. (Ayi)