infosumbar.net – Dinas Kesehatan Kabupaten Solok mencatat, baru dua Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) yang telah mengantongi Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Zulhendri mengatakan, dua SPPG yang telah memperoleh sertifikat tersebut yakni SPPG Singkarak yang sudah beroperasi, dan SPPG Huller Mama yang segera mulai beroperasi.
“Hari ini kami menyerahkan dua sertifikat SLHS tersebut. Untuk SPPG yang sudah beroperasional, seluruh proses harus sudah diselesaikan hingga akhir Oktober ini,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).
Ia menjelaskan, SLHS kini dapat diajukan langsung melalui Dinas Kesehatan seiring dengan penyederhanaan proses perizinan oleh pemerintah pusat. Dengan demikian, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mempercepat penerbitan sertifikat tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Solok berkomitmen agar seluruh SPPG segera memiliki SLHS. Kami memastikan, paling lambat 13 hari setelah pengajuan, sertifikat akan diterbitkan — dengan catatan seluruh 504 indikator penilaian sudah terpenuhi,” jelasnya.
Menurutnya, dari ratusan indikator, penilaian SLHS mencakup berbagai aspek, mulai dari kelayakan peralatan dapur, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), hingga kebersihan area pencucian.
Setiap dapur SPPG juga wajib memahami prinsip HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), yakni sistem yang mengidentifikasi titik krusial dalam proses pengolahan makanan agar terhindar dari penurunan kualitas hingga risiko keracunan.
“Kalau salah satu indikator tidak terpenuhi, ada batas waktu yang kami berikan untuk perbaikan. Tanpa SLHS, dapur tidak boleh beroperasi,” tegasnya.
Tak hanya itu, kata Zulhendri, hingga kini ada enam SPPG lain yang akan segera beroperasi dalam waktu dekat. Dinas Kesehatan juga telah melatih sekitar 250 penjamah makanan, dengan rata-rata 50 orang per dapur.
“Pelatihan ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Setiap minggu, petugas kami akan mengunjungi semua dapur SPPG untuk memastikan standar higienis dan sanitasi tetap terpenuhi. Sejauh ini kondisi masih aman dan belum ada laporan kasus keracunan makanan,” tambahnya.
Sebagai langkah pengawasan, Puskesmas di setiap wilayah juga telah membentuk tim teknis SLHSguna melakukan pemantauan rutin terhadap seluruh dapur penyedia makanan bergizi gratis di Kabupaten Solok. (Ayi)








