Infosumbar.net – Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Solok mengatakan, pendaki yang tersesat di Gunung Talang, Kabupaten Solok, sudah beberapa kali mendaki dan sudah berpengalaman mendaki gunung di Sumbar.
“Khairul Hafiz ini, sudah berpengalaman mendaki gunung yang ada di Sumbar, termasuk Talang, namun kali ini ia mendaki lewat jalur yang sudah tiga tahun tidak aktif untuk pendaki,” katanya pada Jumat (3/1/2025).
Warga Banuhampu, Kabupaten Solok ini, awalnya, bisa mendaki gunung talang lewat jalur Seroja, karena salah info dari warga dan mengatakan kalau lewat jalur tersebut, merupakan jalur ramai bagi pendaki.
“Hafizh ini mendapat informasi dari warga, ditunjukkan bahwa seroja ini adalah jalur yang sering dilalui pendaki. Sebelumnya Hafizh belum tau kalau jalur tersebut sudah lama ditutup,” tuturnya.
Oleh karena itu, kata Kalaksa, Hafiz bermalam di hutan rimba sebelum akhirnya pada 3 Januari 2025, Hafiz bisa mendapatkan sinyal dan menghubungi bahwa dirinya tersesat.
“Sebelum itu, hafiz sempat bermalam ditengah hutan rimba yang ia sendiri tidak tau lokasinya di mana, untuk itu, karena Hafiz ini sudah berpengalaman dan memiliki perlengkapan dan bekal yang cukup, jadi bisa bertahan sampai ditemukan,” jelasnya.
Sebelumnya, Pada pulul 16.40 WIB, pendaki yang tersesat tersebut sudah ditemukan,” kata Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Irwan Effendi.
Khairul Hafizh (22) korban yang tersesat tersebut ditemukan dalam keadaan sehat, di jurang Lembah Air Kariang, Gunung Talang.
“Pendaki kami temukan dalam keadaan selamat dan sehat,” ujarnya.
Sebelumnya, pendaki yang hilang tersebut, bisa diajak komunikasi lewat telfon seluler.
Korban sendiri, terpantau terakhir kali pada pos 5 dan setelah itu mulai hilang dari jalur.
Khairul diarahkan untuk bertahan dan tidak bergerak atau survival status, dan mendirikan bivak, api dan membuat kode asap.
Korban sendiri diketahui mulai tersesat pada Jumat (3/1/2024). Ia, mendaki jalur pendakian gunung talang via Seroja.
“Jalur ini tidak direkomendasikan kepada pendaki oleh BPBD maupun Pokdarwis, dan korban tidak teregistrasi di posko pendakian,” ujarnya.
Awalnya, Kharirul Hafiz melakukan pendakian seorang diri pada Rabu 1 Januari 2025. Namun dilaporkan tersesat dan sedang dilakukan pencarian.
“Pencarian dilakukan oleh BPBD maupun petugas Pokdarwis Aia Batumbuak. Kami masih berupaya memburu koordinat terkahir korban,” tuturnya. (Ayi)