Infosumbar.net – Lamang, makanan khas Minangkabau yang terbuat dari ketan atau sipuluik, selalu menjadi makanan khas yang selalu ada saat hari raya Idul Fitri Maupun Idul Adha.
Rasanya yang gurih dan manis dari campuran santan hingga pisang, menjadikan kudapan ini menjadi favorit semua orang.
Namun, proses pembuatan Lamang dari ketan hingga di panggang pada api yang besar cukup membutuhkan waktu yang lama.
Untuk itu, masyarakat di Saniangbaka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, membuat Atun, makanan mirip lamang, sebagai pengganti Lamang untuk hari Raya Idul Adha.
“Di hari raya, kalau tidak bikin Lamang, biasanya kami menggantinya dengan Atun,” kata Yurtati, yang tengah mempersiapkan adonan Atun, satu hari jelang lebaran.
Adapun bahan yang digunakan untuk membuat Atun, hampir sama dengan lamang.
Diantaranya, Sipuluik atau beras ketan, santan, pisang godok yang telah dipotong dadu.
“Hampir sama dengan lamang. Yang membedakan, lamang kan dimasak di dalam bambu. Kalau Atun tinggal dikukus,” terangnya.
Atun pun hanya dibungkus dengan daun pisang, menyerupai bungkusan sate, namun dengan ukuran lebih mini.
Untuk membuat Atun, Yurtati menerangkan, pertama bersihkan beras ketan dengan air mengalir, dan keringkan.
Kemudian, rendam beras ketan dengan air kelapa.
Selanjutnya, masak santan hingga mendidih didalam wajan dan diaduk.
“Setelah santan mendidih, masukkan beras ketan dan pisang. Tambahkan sedikit garam dan aduk hingga merta hingga airnya menyusut,” ungkapnya.
Kemudian, aron daun pisan dan potong kecil-kecil.
“Setelah adonan matang, tinggal diisi sekitar dua sendok makan, dan dibungkus, serta dieratkan dengan lidi.
Lebih lanjut, masukkan adonan yang telah dibungkus daun pisang ke dalam panci kukusan dan kukus lebih kurang selama 30 menit.
” Rasanya sangat nikmat, apalagi dengan santan yang terasa. Pembuatannya juga lebih sederhana dari pada lamang,” tuturnya.
Setelah matang, Atun disajikan dan sapat menjadi kudapan khas hari raya.
“Kalau nenek nenek jaman dulu, biasanya memakan Atun dicampur dengan kue gadang. Jadi rasanya makin nikmat,” tutupnya. (Ayi)