Infosumbar.net – Ada cerita menarik saat Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menyidak SPBU di Kenagarian Tanjung Lolo, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Rabu (21/2/2023) dinihari. Ia tampak menenteng senjata laras panjang saat memberikan keterangan yang dirilis Bidang Humas Polda Sumbar.
Dari bocoran yang didapat infosumbar, senjata yang ditenteng jenderal bintang dua itu adalah jenis MPX Kaliber 9 mm. Dari penelurusan, senjata jenis ini dirancang modular dengan kaliber 9 mm dan sudah dipercaya sebagai senjata pilihan satuan elite Polri dan termasuk TNI.
Menurutnya, ia sengaja menenteng senjata tersebut untuk menjadi pembeda karena tengah berpakaian layaknya pakaian masyarakat umum. Saking kelihatan seperti masyarakat kebanyakan, ia terlihat mengenakan jaket sporti dan dengan tutup kepala berupa kupluk. Benar-benar rilek penampilannya saat itu.
“Jadi mas, saya kan sedang tidak berpakaian dinas. Lalu, saat memberikan keterangan saya diapit oleh dua anggota berpakaian dinas. Jangan sampai, karena diapit polisi berpakaian dinas, dianggap saya yang tengah bermasalah. Jadi saya tunjukkan sebagai pembeda,” katanya saat berbincang dengan infosumbar melalui sambungan teleponnya.
Dalam visual rekaman video yang beredar, Kapolda awalnya memang tampak tanpa senjata saat mengecek setiap kendaraan yang dicurigai. Ia dikelilingi jajarannya, termasuk Dirlantas Kombes Pol Hilman Wijaya mengecek satu persatu kendaraan yang tengah parkir mengantri mengisi BBM jenis solar.
Ia mendapati 11 kendaraan dengan tangki yang telah dimodifikasi. Setiap tangki yang dimodifikasi tersebut rata-rata diisi 1.000 liter. Bahkan, saat mengecek, ia juga mendapati kendaraan yang tak bernomor polisi hingga plat nomor palsu dan memberikan pengarahan ke Dirlantas untuk mengatensi.
“Pak Dir (Dirlantas Polda Sumbar,red), ini tidak ada nopolnya,”kata Suharyono kepada Hilman sembari menunjuk ke arah salah satu kendaraan.
Dalam penjelasannya, Suharyono mengatakan, pihaknya yang mendapati hal itu saat pulang Kerinci, Jambi untuk memberikan dukungan proses evakuasi Kapolda Jambi dan jajaran yang mengalami kecelakaan helikopter. Ia mengaku sudah meminta jajaran terkait untuk menindaklanjuti. Jumlah yang luar biasa itu tentu sangat merugikan banyak pihak dan itu harus diteruskan oleh jajaran di Polres lainnya. (*)