Infosumbar-net – Kecelakaan maut terjadi di kawasan Sungai Barameh, Lubuk Begalung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat pada (29/5/2022) dini hari hari tadi sekitar pukul 03.30 WIB.
Satu unit mobil pick up dengan lima penumpang beserta sopir, terjun ke laut saat setelah menghindari mobil lainnya.
Terkait kronologi kejadian Kasiops Basarnas Kota Padang Octavianto menuturkan berdasarkan keterangan dari pihak keluarga mobil berisikan 5 orang penumpang, dua di depan, dan tiga orang lainnya duduk di bak bagian bak mobil.
“Untuk penumpang yang berada di depan, sopir dan kernet ini selamat, jadi penumpang yang yang dinyatakan hilang ini penumpang yang duduk di bak belakang mobil,” kata Octavianto.
Octavianto juga menjelaskan penumpang dengan identitas bernama Johan (16), Feri (16), dan Ritus (16) sedang proses pencarian.
Kejadian tersebut diketahui setelah terjadi kecelakaan satu unit minibus Feroza dengan mobil pick up Grandmax di daerah tersebut.
“Ketika terjadi kecelakaan di lokasi itu, satu unit mobil pick up terjun dan masuk ke laut, diketahui ada 5 orang dalam mobil itu, dua dinyatakan selamat dan tiga orang lainnya dinyatakan hilang,” ujar Octavianto
Sementara itu Karsa Setiawan seorang pihak keluarga menyampaikan bahwasanya sebelum kejadian, semua penumpang akan membawa hasil pertanian dari Sungai Pisang, Teluk Kabung, untuk diantarkan ke daerah Cendana Mata Air, hasil pertanian yang dibawa seperti lengkuas, pinang, dan sebagainya..
“Waktu mau menuju pulang ke Sungai Pisang, di lokasi kejadian mobil pick up ini berselisihan dengan salah satu mobil lainnya, dan hampir terjadi kecelakaan, dan ketika mau menghindari tabrakan, sopir mengelakkan dengan membanting setir ke arah kanan, dan mobil terjun ke laut,” ujarnya.
Hingga saat ini tim SAR gabungan dari Basarnas, Polair, Lantamal, dan pihak lainnya sedang melakukan proses pencarian.
“Saat ini kita masih melakukan pencarian terkait tiga orang lainnya, dan akan melakukan penyelaman di radius 500 meter di lokasi titik awal kejadian, dan radius 1 kilometer dengan penyisiran dengan menggunakan perahu,” tutup Octavianto. (Ism02)