Anggaran pembangunan terowongan Balingka di Kabupaten Agam ditaksir habiskan Rp1,1 triliun, kata pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar).
“Dana Rp1,1 triliun itu baru hitungan secara kasar, bisa jadi pada proses tender dan pembangunannya lebih dari anggaran itu,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Wilayah I Sumbar Kementerian Pekerjaan Umum, Priantoni di Padang, Senin.
Ia menjelaskan, proses pembangunan terowongan tersebut baru masuk dalam tahap desain secara keseluruhan. Jika proses tersebut sudah selesai, baru akan dijalankan proses tender proyek.
“Untuk proses desain sudah mendekati final, diperkirakan akan selesai akhir tahun ini,” katanya.
Priantoni mengatakan, dari awal perencanaan, rute yang akan ditempuh untuk melewati terowongan tersebut dari Balingka Kabupaten Agam, melewati perbukitan Ngarai Sianok dan selanjutnya tembus ke Kota Bukittinggi.
Panjang terowongan yang dibuat menembus perbukitan Ngarai Sianok tersebut mencapai satu kilometer lebih, dengan jari-jari 7,3 meter.
Menyinggung tentang kesiapan pemulaian pengerjaan terowongan, ia mengakui belum diketahui pasti, pasalnya proyek terowongan tersebut menggunakan metode multiyear yang dikaitkan pada kesanggupan pemerintah mengalokasikan anggaran.
“Pengalokasian anggaran tergantung pada kesiapan Kementrian Keuangan. Namun hal tersebut belum bisa dikaji, karena proyek ini masih dalam tahap pembahasan design dan belum final,” katanya.
Terowongan tersebut direncanakan dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan, baik roda dua, empat dan truk. Dengan desain dua jalur jalan, Priantoni mengatakan hal tersebut sengaja dibuat, karena akan adalagi perencanaan pembuatan terowongan di sebelahnya untuk membuat terowongan jalur satu arah.
“Sejauh ini tidak ditemukan kendala. Namun melihat kontur tanah yang berbatu dan wilayah rawan gempa maka kami harus dengan teliti melakukan pengkajiannya. Sehingga pada nantinya aman untuk dilalui,” katanya. (antarasumbar)