Infosumbar.net – Dinas Pariwisata Sumatera Barat (Sumbar) bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Padang (LPPM UNP) menggelar Focus Group Discussion (FGD).
Kegiatan itu untuk merampungkan rancangan Peta Jalan (Road Map) Pengembangan Ekonomi Kreatif Sumbar 2024-2029. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Rangkayo Basa, Padang, pada Kamis (28/11/2024).
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda, menyatakan bahwa roadmap ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melestarikan budaya Minangkabau, serta memperkuat daya saing ekonomi kreatif di tingkat nasional dan internasional.
Tiga Subsektor Unggulan dari hasil pembahasan dalam FGD adalah penetapan tiga subsektor unggulan, yaitu:
1. Film, Animasi, dan Video
Subsektor ini dipilih berdasarkan potensi besar Sumbar dalam produksi kreatif yang berbasis budaya dan keindahan alam, seperti yang terlihat dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Buya Hamka.
2. Kuliner, Fashion, dan Kriya
– Kuliner seperti rendang dan dendeng balado telah menjadi ikon yang mendunia.
– Fashion berbasis kain tradisional seperti songket dan tenun Minangkabau kini semakin diminati, berkat adaptasi desainer lokal terhadap tren modern.
– Kriya seperti ukiran kayu dan anyaman pandan tidak hanya bernilai estetis tetapi juga mencerminkan kearifan lokal.
3. Subsektor Pendukung
Terdapat 13 subsektor pendukung, termasuk desain interior, musik, seni rupa, fotografi, hingga seni pertunjukan. Meski tidak termasuk subsektor utama, kontribusi mereka tetap signifikan dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Untuk mewujudkan roadmap ini, sejumlah strategi telah dirumuskan, di antaranya:
– Penguatan sumber daya manusia melalui pelatihan, sertifikasi, dan program magang.
– Pengembangan infrastruktur seperti creative hub dan platform digital.
– Promosi produk berbasis budaya ke pasar global melalui festival dan pameran.
“Kami optimistis roadmap ini akan menjadi tonggak penting untuk memajukan ekonomi kreatif berbasis budaya di Sumatera Barat,” ujar Luhur Budianda.
Tim penyusun dokumen ini terdiri dari para ahli di berbagai bidang, termasuk Dr. Haris Satria, M.Sn, Prof. Dr. Abna Hidayati, M.Pd, dan lainnya. Dengan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri kreatif, Sumatera Barat diharapkan menjadi pusat ekonomi kreatif berbasis budaya yang berdaya saing global.
Melalui roadmap ini, Sumbar menargetkan peningkatan kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penciptaan lapangan kerja baru, serta penguatan budaya Minangkabau sebagai kekuatan ekonomi.
“Ketiga subsektor ini tidak hanya berakar pada kekayaan budaya lokal tetapi juga memiliki kemampuan untuk terus berinovasi dan mengikuti perkembangan pasar,” tutup Dr. Haris Satria.
Dengan demikian, Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Kreatif Sumbar diharapkan menjadi dasar kuat bagi pertumbuhan ekonomi berbasis budaya di daerah ini. (Bul)