Mak Itam, lokomotif dengan nomor seri E 1060 yang merupakan salah satu lokomotif tertua di Indonesia yang menjadi ikon Kota Sawahlunto saat ini tak bisa lagi beroparasi karena mengalami kerusakan.
Oleh karena itu Pemerintah Kota Sawahlunto pun mendesak PT KAI untuk segera memperbaiki Mak Itam. Selain karena Mak Itam ikon Kota Sawahlunto, lokomotif tua tersebut juga memiliki nilai sejarah bagi kota tersebut.
Untuk memperbaiki Mak Itam, Walikota Sawahlunto Ali Yusuf juga sudah melaporkan kondisi tersebut kepada Gubernur Sumbar Irwan Prayitno serta Presiden Joko Widodo beberapa saat lalu.
Presiden Jokowi sendiri berjanji akan membantu menyelesaikan perbaikan Mak Itam melalui pihak terkait. Sementara Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyatakan PT KAI terlihat belum serius memperbaiki Mak Itam.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno sendiri menawarkan tiga langkah untuk segera membantu memperbaiki Mak Itam.
Pertama dengan membuat MoU antara PT KAI, Pemko Sawahlunto dan Pemprov Sumbar sebagai syarat untuk penggunaan APBD Sumbar guna memperbaiki Mak Itam. Diperkirakan biaya yang akan dihabiskan untuk memperbaiki Mak Itam mencapai Rp 818 juta.
Kedua dengan merangkul komunitas dan pegiat lokomotif di dunia maupun Indonesia sebagai gerakan moral untuk mendorong semua pihak terkait untuk segera memperbaiki Mak Itam.
Dan yang ketiga adalah meminta kepada PT KAI untuk menghibahkan Mak Itam kepada Pemprov Sumbar atau Pemko Sawahlunto agar perawatan Mak Itam bisa dianggarkan melalui APBD.
Pemerintah Kota Sawahlunto sendiri berharap langkah tersebut bisa segera membantu memperbaiki Mak Itam. Karena lokomotif tua tersebut sudah tidak beroperasi sejak awal 2013.