Infosumbar.net- Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat bakal mengawasi kerawanan di setiap tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang sesuai regulasi dan kewenangan.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono mengatakan Pemilu merupakan agenda nasional. Pada tahun 2023 sudah masuk masa pesta demokrasi dan tentunya jika bicara kepolisian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan KPU maupun Bawaslu.
Tentu kita saling memberikan informasi mengenai Kerawanan dalam setiap tahapan bersama KPU dan Bawaslu. Menurutnya, bagian dari penegakan hukum, pasti akan melibatkan kepolisian, kejaksaan dan pihak terkait.
“Karena ini menjadi program nasional, kita dukung. Jika kita memiliki hak pilih, ya pilih lah pemimpin kita yang bisa dipercaya dan amanah. Kita tidak akan mengatakan bagaimana kriteria itu, pastinya masyarakat yang bisa menilai, pimpinan mana yang pantas untuk memimpin di tingkatan apapun,” tuturnya.
Dalam tahapan nanti, Kata Suharyono, juga akan ada sosialisasi-sosialidasi sampai kepada hari H pencoblosan. Bagi partai-partai politik untuk siap menang dan kalah.
“Saya juga menngingatkan jika ada seseorang dari partai tertentu yang hendak maju dalam pemilihan langsung oleh masyarakat, pastinya harus siap menang dan siap kalah, karena sulit diprediksi masyarakat akan memilih siapa,” ujarnya.
Menurutnya, yang namanya pertarungan bagi calon yang maju hanya ada dua kemungkinan yakni kalah atau menang. Tapi ini bukan hanya soal pertarungan kalah atau menang, tapi antara masyarakat itu percaya siapa dari beberapa kandidat yang bisa dipercaya.
“Sehingga kalau misalnya sudah memahami siap kalah atau menang, ini kita anggap harus maklum berarti belum berhasil. mungkin ditahapan berikutnya bisa berhasil, tapi bagi yang menang jangan terlalu euphoria karena kemenangan itu tentu ada batas-batasannya,” pungkasnya.
Terkait pengamanan, pihaknya sudah melakukan pemetaan kerawanan secara berkesinambungan. Setidaknya pada tahap tertentu pasti melekat kerawanan tertentu, contohnya saja TPS.
“Apa yang membuat rawan TPS, ya pastinya disitu harus ada pengamanan dari Polri yang bergabung dengan aparat lainnya yang telah di ploting disitu, karena disitu akan ada pencoblosan dan penghitungan suara,” ucapnya.
“Belum lagi nanti bagaimana yang terlambat hadir, bagaimana nanti selisih jumlah suara sah atau tidak sah. Kemudian ada pro kontra, disitu pasti lengkap dan akan ada pengamanan kalau diduga ada kerawanan,” katanya lagi.
Jadi mulai datangnya logistik pemilu, kata Suharyono, seperti surat suara atau apapun namanya, pihaknya akan mengecek jumlahnya berapa, di TPS berapa. Kemudian di pastikan keamanannya surat suara, walaupun itu masih dalam bentuk logistik.
“Tapi itu akan kita hitung secara pasti, berapa TPS nya dan akan kita pandu terus pekerjaan KPU sampai nanti ke penghitungan akhir sampai ke pelantikan,” tegasnya. (Bul/Aks)