infosumbar.net – Festival budaya bertajuk “Rang Sungayang Mangiak Olek” pada Sabtu dan Minggu (29-30/4/2023) meluncur pada Sabtu pagi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu dukungan program unggulan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar “Satu Event Satu Nagari 2023”.
Kegiatan ini dimulai dengan pawai budaya pakaian adat asli Nagari Sungayang yang dipakai Bundo Kanduang, Rang Mudo, dan Puti Bungsu. Parade pakaian adat tersebut diikuti sebanyak 2.500 masyarakat Sungayang. Mulai dari Lapangan Pulai hingga Lapangan Bungo Satangkai Nagari Sungayang.
Bupati Kabupaten Tanah Datar yang diwakili Sekretaris Daerah Kab.Tanah Datar, M. Iqbal Latif Hamdani dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan selamat kepada masyarakat Sungayang yang sudah menggelar kegiatan Rang Sungayang Mangiak Olek.
“Nagari Sungayang merupakan nagari kelima yang menjalankan program Bupati yaitu Satu Nagari Satu Event tahun 2023 ini, seperti yang kita ketahui Sungayang memiliki kearifan budaya spesifik dan khas,” ucap Iqbal.
Selain melestarikan budaya Sungayang, kata Iqbal, iven ini juga menjadi momen memajukan sanggar-sanggar kesenian nagari, olahraga nagari, produk UMKM, serta dapat meningkatkan rasa kebersamaan membangun nagari, serta secara bertahap program satu iven satu nagari dapat menimbulkan multi player effect ekonomi seperti kuliner, tranportasi, homestay, dan kerajinan tangan khas nagari.
“Ini mungkin strategi-strategi yang harus kita laksanakan, bukan yang hanya bersifat seremonial saja tapi perlu pengembangan-pengembangan pada bidang lain sehingga tujuan dari program unggulan ini bisa kita maksimalkan,” tuturnya.
Ia berharap kepada masyarakat Sungayang, iven serupa bisa digelar kembali secara berkelanjutan hingga masyarakat merasakan dampak positifnya.
Sementara itu, Wali Nagari Sungayang, Nofri Edison juga menuturkan apresiasi kepada seluruh lapisan masyarakat Sungayang yang sudah berpartisipasi aktif dalam menyukseskan kegiatan Rang Sungayang Mangiak Olek.
“Atas nama pribadi dan pemerintah nagari saya mengucapkan apresiasi kepada seluruh masyarakat baik yang di kampung maupun masyarakat dari rantau,” jelasnya.
Ia berharap, kegiatan ini tidak hanya sebagai atraksi budaya melainkan ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat Nagari Sungayang.
Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Sungayang, Yuhelnan DT Malano Nan Kuniang, menjelaskan bahwa iven ini merupakan kesempatan positif kepada Nagari Sungayang untuk mengembangkan potensi daerah sebagai tujuan wisata dengan harapan Sungayang dikenal oleh masyarakat nasional maupun internasional.
“Kami disini sangat merasa bersyukur sekali dari program pemerintah untuk menggalakkan wisata sehingga kami berharap ke depan kunjungan wisata ke Sungayang semakin meningkat,” ucapnya.
Ia menargetkan, acara ini menjadi ajang untuk melestarikan budaya di kalangan generasi muda sekaligus kaderisasi pemuda dalam merawat dan menjaga budaya asli Sungayang.
Sementara itu, Ketua Panitia acara, Johny Sofyan Gindo Rajo menuturkan konsep kegiatan dirancang dengan mengadakan musyawarah mufakat dengan seluruh elemen masyarakat Sungayang.
Musyawarah tersebut, kata Johny, menghasilkan mufakat untuk menampilkan pesona pakaian adat khas Nagari Sungayang yaitu Tangkukuak Balopak, Tangkoluak Bugih, Tangkoluak Sapik Udang, dan Loka-Loka dan ciri khas makanan Sungayang yaitu Lopek Sari Kayo.
“Acara ini guna mengembangkan wisata dan mempromosikan makanan khas Sungayang dan pakaian khas Sungayang dimana hanya ada satu-satunya ada di Tanah Datar dan asli buatan masyarakat Sungayang,” pungkasnya. (*)