Dalam rangka Earth Hour 2014 yang jatuh pada tanggal 29 Maret ini, Earth Hour Padang dan sejumlah masyarakat melakukan aksi pelepasan tukik penyu di Pariaman.
Earth Hour Padang dan sejumlah masyarakat yang berjumlah 50 orang lebih melakukan perjalanan ke Pariaman menggunakan transportasi kereta api untuk melakukan aksi pelepasan tukik penyu di UPT Balai Konservasi Penyu di Pariaman.
Pukul 10.00 rombongan tiba di Pantai Gandoriah, dan langsung menuju UPT Balai Konservasi Penyu di Desa Apar, Pariaman Utara, Kota Pariaman menggunakan transportasi angkot.
Di UPT Balai Konservasi Penyu, para peserta aksi terlebih dahulu menonton sebuah tayangan dokumenter tentang penyu. Peserta pun diajak memasuki beberapa ruangan penangkaran penyu yang ada di UPT tersebut.
Pukul 11.00 para peserta melepas tukik penyu kelaut. Jumlah tukik penyu yang dilepas pada hari tersebut adalah 50 ekor yang semuanya berasal dari penangkaran di UPT Balai Konservasi Penyu, Pariaman.
Selain melepas tukik penyu, pada sabtu (29/3) tersebut juga dilakukan aksi piknik hijau. Dimana aksi ini adalah merupakan sebuah konsep piknik yang meminimalisir penggunaan peralatan yang berpotensi menjadi sampah. Dan dalam piknik hijau ini seluruh peserta membawa bekal lengkap dengan tempat bekalnya sendiri.
Anda Joseph selaku koordinator kegiatan ini mengungkapkan bahwa dalam kegiatan ini ada tiga kampanye yang dilakukan sekaligus.
“Pertama kita mengkampanyekan kepedulian terhadap keberlangsungan hidup penyu yang semakin hari semakin berkurang populasinya. Kedua kita mengkampanyekan piknik dengen meminimalisir penggunaan peralatan yang berpotensi menjadi sampah. Ketiga kita kita mengkampanyekan penggunaan transporasi umum, makanya dalam aksi ini kita menggunakan kereta api dari padang,” tutur Anda.
Aksi di Earth Hour Pariaman ini ditutup dengan diskusi penyu di Pantai Gandoriah, bersama Pak Andri seorang peneliti aktif Penyu yang telah meneliti penyu di berbagai pulau di Sumbar.