infosumbar.net – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat mendukung program pembangunan kota Sawahlunto dengan mendistribusikan anggaran sekira kurang lebih Rp20 miliar
Itu disampaikan Gubernur Sumbar Mahyeldi ketika melakukan Safari Ramadan Pemprov Sumatra Barat 2022 di Kota Sawahlunto, Senin (4/4). . “Totalnya 19 Miliar 250 juta 457 ribu,” kata Mahyeldi
Dukungan tersebut ternyata respons langsung terhadap permohonan bantuan Pemprov Sumbar yang diungkapkan oleh Wali Kota (Wako) Sawahlunto Deri Asta.
Deri Asta menyebutkan bahwa dukungan seluruh pihak sangat dibutuhkan bagi kelanjutan pembangunan Sawahlunto. “Kita berharap dukungan Provinsi terhadap pembangunan-pembangunan di Sawahlunto. Kita, di tengah Covid ini, dengan anggaran terbatas, butuh bantuan semua pihak,” ujarnya.
Bagaimanapun, Deri Asta menambahkan, di tengah keterbatasannya, Pemko Sawahlunto menurutnya berhasil menjalankan program-program pembangunan yang berujung pada ditetapkannya Kota Sawahlunto sebagai daerah dengan jumlah penduduk miskin terkecil se-Indonesia berdasarkan survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021.
Program-program yang dianggap berhasil tersebut antara lain pembangunan 40 Rumah Tahfidz di Sawahlunto dan akan ditingkatkan menjadi 50 Rumah Tahfidz pada tahun 2022.
Selanjutnya, pemberian reward pendidikan bagi pelajar Sawahlunto yang berhasil duduk di perguruan tinggi terakreditasi A dengan Indeks Prestasi Kumulatif minimal 3,1. Reward ini, menurut Deri Asta, telah diberikan kepada lebih dari 1000 pelajar Sawahlunto.
Selanjutnya, peningkatan jumlah warga Sawahlunto yang terdaftar pada program jaminan kesehatan nasional. “Jaminan kesehatan tetap kita lakukan. Memang sangat membebani APBD, tapi kita tetap membayarkan premi untuk warga Sawahlunto yang belum memiliki BPJS. Sehingga dulu 40% (warga terdaftar di BPJS), sekarang 97% warga dicover. Ini juga berkat bantuan pemprov.”
Terakhir, program pemusatan anggaran Desa. Dengan program ini, Pemerintah Desa di Sawahlunto diwajibkan mengalokasikan 20% Anggaran Pendaparan Belanja Desa (APBDes) diarahkan untuk ekonomi kerakyatan. “Hasilnya, alhamdulillah, berdasarkan survey BPS 2021, kita punya penduduk miskin terkecil se-Indonesia,” ujar Deri mengklaim.(*)