Terbatasnya jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang terdapat di kota Padang saat ini, membuat Dinas Pendidikan Kota Padang berencana untuk menambah jumlahnya.
Saat ini, jumlah SMK yang terdapat di kota Padang hanya 30 persen jika dibandingkan dengan seluruh sekolah menengah yang ada di Kota Padang.
“Untuk SMK kita di Padang hanya punya 10 sekolah sedangkan SMA ada 16 sekolah, kan terbalik tuh seharusnya lebih banyak SMK dari SMA nya,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Indang Dewata, Sabtu (7/9).
Terkait kondisi tersebut, pemerintah akan menambah jumlah sekolah menengah kejuruan serta juga akan merubah nama-nama sekolah tersebut menjadi lebih mudah dikenal dan sesuai dengan konsentrasinya. “Misal kan SMK Elektro, SMK Tata Boga, SMK Tata Rias, dan sebagainya,” sambungnnya.
Sementara itu, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah juga menuturkan hal yang sama, dengan jumlah SMK yang masih berbanding terbalik dengan SMA saat ini, maka pemerintah akan menambah jumlah sekolah kejuruan tersebut.
“Sesuai dengan undang-undang seharusnya jumlah SMK ini kan 70 banding 30 dengan SMA, untuk itu pemerintah akan menambah jumlah SMK di Padang,” ujar Mahyeldi.
Lebih lanjut Ia mengatakan, bahwa akhir-akhir ini banyak SMA tertentu yang menolak murid baru, bahkan yang diterimanya hanya 25 persen dari yang mendaftar. Sedangkan masih banyak anak yang belum terdaftar, akhirnya mereka terpaksa memilih jurusan yang tidak mereka inginkan.
Faktanya, dahulu semua orang memilih untuk masuk SMA, namun tahun ini mayoritas orang sudah memilih SMK. Kalau dahulu setiap orang yang masuk SMK pasti diterima, namun saat ini tidak semua yang masuk SMK bisa tertampung.
Ditambah lagi saat ini masyarakat mulai memahami manfaat sekolah kejuruan yang setelah lulus siap untuk kerja dan mempunyai keterampilan yang bisa langsung digunakan pada dunia kerja.
“Karena orientasi kedepan itu adalah tenaga kerja yang sudah tersertifikasi, kalau SMA kan belum. Seorang guru yang sudah punya sertifikat pendidik akan bisa mengajar Kemana-mana, nah yang akan kita bangun di SMK kedepannya adalah mempunyai sertifikat sesuai dengan kemampuan masing-masing,” tambahnya.
Untuk kebutuhan tenaga kerja dilapangan saat ini adalah orang-orang yang memiliki skill atau kemampuan, untuk itu ada dua cara yang akan dilakukan, yang pertama mendorong sekolah swasta untuk meningkatkan kwalitasnya dan yang kedua pemerintah akan tambah SMK sesuai dengan bidangnya. (IS/Arie Huda)