InfoSumbar.net – Ketua Umum Persikopa Pariaman, Roberia menyampaikan, Persikopa Pariaman yang saat ini berlaga di ajang piala Soeratin U17 di Solo Jawa Tengah (Jateng) terancam Walk Out (WO) dalam laga 16 besar di ajang kejuaraan tersebut.
Keputusan itu diambil bilamana Persikopa gagal dalam mencari solusi pembiayaan selama dalam pertandingan di Solo saat ini.
Saat ini, Persikopa sudah dipastikan mendapat tiket 16 besar setelah berhasil 2 kali menang dengan satu laga sisa.
Roberia yang juga merupakan PJ Walikota Pariaman ini menyampaikan, secara finasial saat ini Persikopa berada dalam kondisi yang tidak baik. Yang mana keuangan klub sangat terbatas untuk tetap melanjutkan pertandingan selanjutnya meski secara kualitas permainan klub sangat baik dan belum terkalahkan.
Eks Direktur Harmonisasi Perundang Undangan Kemenkumham ini menuturkan, keputusan ini merupakan hal yang sangat pahit untuk diambil. Namun, pihaknya harus tetap realistis dengan beban biaya yang harus dikeluarkan setiap harinya.
“Ini pilihan yang sangat sulit. Namun kita harus ambil bilamana tidak menemukan solusi. Biaya yang harus dikeluarkan untuk pengnipan saja per tiga hari sebesar 11 juta, belum minum dan makan pemain dan official,” tutur Roberia melalui sambungan seluler kepada InfoSumbar.net, Rabu (11/12/2024).
Robe mengatakan hingga hari ini pihaknya masih terus berupaya mencari pendanaan dengan cara mengajak seluruh masyarakat Sumbar dan Pariaman khusunya untuk iuran agar Persikopa bisa terus tampil dan meraih prestasi yang membanggakan sepakbola Sumatera Barat.
“Persikopa berlaga saat ini membawa nama Sumatera Barat. Kita sedang berusaha mencari donatur lintas sektor dan masyarakat luas. Secara permainan kita patut berbangga dengan Persikopa, namun masalahnya berada di pendanaan,” ujarnya.
Dirinya menguraikan, kondisi saat ini berbeda dibanding pada tahun 2023 silam dimana Persikopa juga menjadi wakil Sumatera Barat di ajang yang sama.
Saat itu, ada jeda waktu yang lumayan panjang bagi pengurus klub dalam mencari sumber dana selain dari APBD Kota.
“Saat itu juga banyak saudagar saudagar, perantau maupun masyarakat luas memberikan sumbangan dana agar Persikopa terus melaju di pertandingan,” tuturnya.
Namun situasi saat ini berbeda jauh, Persikopa harus menghadapi waktu yang sangat singkat antara penyisihan di tingkat wilayah dan nasional.
Disamping itu, sumbangan para saudagar, perantau dan instansi lintas sektoral juga teramat minim didapatkan.
“Secara keuangan klub kondisi di tahun 2023 hampir sama dengan saat ini awalnya pas pasan. Karena ada jeda waktu yang cukup pada tahun 2023 kemarin banyak yang menyumbang. Saat ini tetap ada yang menyumbang, namun jumlahnya tidak banyak,”
Robe menegaskan, dirinya sedang berupaya untuk melakukan pinjaman ke pihak lain demi Persikopa agar dapat melanjutkan di ajang yang bergengsi ini.
Namun bilamana usaha tersebut tidak berhasil, maka dengan berat hati dirinya akan memutuskan membawa semua pemain dan official untuk walk out dan kembali ke Pariaman.
“Itu keputusan tersulit dan terpahit yang harus kita ambil,” tuturnya mengakhiri.
(*)