InfoSumbar.net – Pihak Kepolisian Resort Padang Pariaman saat ini tengah mengerahkan seluruh personel dan kekuatan dalam meringkus IS (27tahun) tersangka kasus kematian Nia Kurnia Sari yang terjadi di Nagari Guguak, Kecamatan 2*11 Kayu Tanam, pada Minggu (8/9/2024) kemarin.
Hal tersebut disampaikan pihak Polres Pariaman menjawab soal perkembangan kasus perampokan mobil pembawa uang untuk ATM BRI yang terjadi di Fly Over Bandara Internasional Minang Kabau beberapa waktu yang lalu.
“Saat ini kita memfokuskan ke kasus yang di Kayu Tanam ini dulu,” tutur Kabid Humas Polres Pariaman, Desri Koto kepada InfoSumbar, Rabu (18/9/2024).
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono mengungkap adanya keterlibatan dua oknum anggota polisi dalam kasus perampokan mobil ATM di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Selasa (27/8/2024) malam.
Kedua anggota yang terlibat berinisial MPP (29) berpangkat Briptu dan berdinas sekitar 8 tahun di Polda Sumbar. Satunya lagi inisial MSAD (21) berpangkat Bripda baru bertugas 1 tahun 11 bulan di Sat Sabhara Polda Sumbar.
Selain para pelaku, Polda Sumbar juga menghadirkan sejumlah barang bukti berupa uang tunai, merupakan hasil perampokan yang dilakukan para pelaku serta barang bukti lainnya.
“Total pelaku sebanyak 3 orang. Satu pelaku merupakan masyarakat sipil berinisial HS, adalah pelaku yang pertama kali kita tangkap. Kemudian dilakukan pengembangan sehingga berhasil menangkap 2 pelaku lainnya. Ketiga pelaku ditangkap di daerah Kota Padang,” katanya.
Kemudian pihaknya masih mendalami kronologi pertemuan pelaku HS dengan dua oknum polisi sehingga terjadi bersepakat melakukan perampokan tersebut.
Begitu juga dengan pelaku utamanya masih kami dalami. Saat ini proses penyelidikan serta pemeriksaan saksi-saksinya terus berjalan,” ungkapnya.
Sementara aksi perampokan tersebut, Kapolda juga mengungkap peran masing-masing ketiga pelaku. HS merupakan pelaku yang menelpon sopir mobil pembawa pengangkut uang yang mengaku polisi berpangkat Iptu.
“Sedangkan dua oknum polisi ini sebagai eksekutor. Soal korban ditodong dengan senjata, ini yang masih kami dalami. Namun berdasarkan pengakuan para pelaku kan seperti itu,” tuturnya.
“Dalam penyelidikan, kita disini tidak hanya mengejar dari suatu pengakuan (pelaku). Namun kita pasti mendalami dari saksi-saksi yang ada saat kejadian, baik sopir maupun petugas kita yang melakukan pengawalan,” katanya lagi. (*)