InfoSumbar.net – Pihak sekolah di Kota Pariaman, Sumatera Barat yang menjadi tempat piloting makan bergizi gratis yang dihentikan sementara karena belum tersedianya wadah makanan yang berstandar Badan Gizi Nasional (BGN) mengaku anak didiknya kecewa.
Guru kelas SDN 17 Kampung Baru, Kota Pariaman, Metia Roza menyampaikan kekecewaan dari anak didiknya dengan dihentikannya sementara program pemberian MBG ini, pasalnya anak anak didik sudah terbiasa disediakan makanan di jam istrahat sejak program ini dimulai 6 Januari lalu.
“Tadi pagi anak anak langsung menanyakan soal penghentian ini, meski telah dijelaskan namun tidak dipungkiri ada rasa kekecewaan dari anak anak ini,” tuturnya saat diwawancara di sekolahnya, Senin (13/1/2025).
Secara detail Roza tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab utama program ini dihentikan.
“Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh dinas pendidikan melalui WA grup penghentian ini disebabkan oleh belum tersedianya wadah makanan. Informasi itu baru diterimanya pada hari Sabtu kemarin,” terangnya.
Dirinya mengaku terdapat banyak keuntungan dalam program pemerintah pusat ini di sekolahnya. Yang mana semenjak MBG ini diterapkan tingkat kehadiran siswa menjadi meningkat.
“Semenjak makan gizi gratis ini anak anak termotivasi untuk datang ke sekolah. Setelah ada makan gizi gratis ini, anak anak yang biasanya suka beralasan untuk tidak datang ke sekolah sekarang malah jadi rajin pergi ke sekolah,” ucapnya.
Dengan penghentian sementara program ini sampai batas waktu uang belum ditentukan, maka aktivitas disekolah kembali seperti biasa.
Yang mana setiap anak didik kembali membawa bekal dari rumah masing masing.
“Saat ini anak anak kembali membawa bekal dari rumah untuk dibawa ke sekolah. Sampai kapan penghentianya saya juga tidak mengetahui,” pungkasnya mengakhiri.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadis Dikpora) Kota Pariaman, Riky Falentino mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan kepada setiap sekolah di Kota Pariaman soal penghentian sementara Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kota itu.
Riky mengatakan, mulai Senin (13/1/2025) program MBG di Kota Pariaman ditiadakan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Terkait penyebab utama penghentian sementara program unggulan Presiden Prabowo di kota Tabuik ini, Riky menyampaikan bahwa keputusan tersebut diambil oleh pihak Badan Gizi Nasional (BGN) dengan penyedia makan gizi gratis berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan beberapa waktu yang lalu.
“Menyampaikan arahan dari badan gizi nasional bahwa besok Senin makan bergizi untuk di Pariaman Tengah sementara diundur dulu,” tutur Riki dalam keterangannya.
Dia menjelaskan, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh BGN ke pihaknya penghentian sementara tersebut disebabkan oleh adanya masalah baru yang timbul akibat wadah yang digunakan selama masa percobaan sejak 6 Januari kemarin.
Yang mana berdasarkan hasil evaluasi, wadah makanan sekali pakai yang digunakan dalam pendistribusian MBG kepada 3.456 siswa telah mengakibatkan penumpukan sampah yang dapat merusak lingkungan.
“Menyampaikan arahan dari Badan Gizi Nasional bahwa besok Senin makan bergizi untuk di Pariaman Tengah sementara diundur dulu sampai ompreng datang di satuan pelayanan kami, karena box yang digunakan kemaren dapat menimbulkan dampak lingkungan terkait sampah,” jelasnya.
Lebih jauh Riky mengatakan bahwa pihaknya saat ini menunggu informasi lebih lanjut terkait penyaluran MBG dari pihak BGN terkait kapan akan dimulai kembali program tersebut.
“Waktu pastinya kita belum tau kapan ompreng itu akan datang dan program ini dimulai kembali, kita masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak BGN,” ujarnya.
(*)