InfoSumbar.net – Hujan deras yang mengguyur Sumatera Barat sejak siang hingga malam hari tadi telah mengakibatkan terjadinya banjir di Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman.
Banjir yang disebabkan oleh luapan sungai di wilayah tersebut membuat ratusan kios dan rumah warga di Pasar Sungai Limau digenangi air setinggi lutut orang dewasa.
Salah seorang warga setempat, Amril (60) mengatakan banjir disebabkan oleh luapan sungai Batang Kuranji Hilir.
“Akibat tingginya curah hujan sejak sore hingga dinihari mengakibatkan meluapnya sungai sejak sore hingga malam ini,” ujarnya, Minggu (17/11/2024).
Dia menambahkan, ketinggian air di jalan raya dan di dalam pasar, berkisar 30-50 cm atau slutut orang dewasa. Hingga kini, air perlahan-lahan mulai surut.
“Banjir menggenangi pasar dan jalan sejak pukul 18.00 WIB hingga kini genangan air sudah terlihat surut. Kalau hujan masih terus berlanjut, kemungkinan akan merendam pasar ini,” sebut dia.
Hal senada juga disampaikan Azrial pedagang di pasar tersebut menyebutkan, banjir kali ini merupakan banjir terbesar setelah Chekdam selesai dibangun.
“Beberapa minggu lalu, curah hujan cukup tinggi menguyur daerah ini, kami pemilik kios di Pasar ini tidak dihadapkan dengan banjir. Namun, kali ini kami dihadapkan dengan meluapnya sungai sehingga merendam toko dan kios,” sebut dia.
Ia berharap kepada pemerintah daerah setempat untuk dapat mencarikan solusi terbaik. Artinya, pedagang di pasar ini tidak khawatir meluapnya sungai.
“Memang Chekdam sudah selesai. Namun, ada beberapa hal lagi yang perlu ditangani oleh pihak terkait dalam mengatasi banjir di pasar ini,” sebut dia.
Sementara Wali Korong Sungai Limau Muhammad Ikhlas mwminta kepada pihak pemerintah daerah agar betul-betul serius dalam permasalahan banjir ini.
“Kami berharap kepada pemerintah untuk betul-betul serius dalam menangani banjir di daerah ini. Padahal bendungan Chekdam di sungai tersebut belum optimal terselesaikan,” sebut dia.
Pantauan di lapangan, Sabtu malam dinihari hujan masih mengguyur daerah itu, beberapa pedagang tampak berjaga-jaga dan sibuk menyelamatkan dagangganya dari bahaya banjir susulan.
(*)