InfoSumbar.net – Puluhan siswa di SD negeri 05 Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat harus belajar dengan rasa was was karena gedung sekolah tempat mereka belajar nyaris ambruk kedalam sungai di wilayah itu.
Saban hari rasa kekhawatiran itu semakin besar terutama dikala hujan melanda. Sebab kondisi terkini gedung sekolah sudah terkikis parah oleh abrasi sungai.
“Tiap hari kita selalu khawatir dengan keselamatan anak anak maupun guru, terutama saat hari hujan, karena kondisi gedung sekolah saat ini sudah berada di pinggir aliran sungai,” tutur Kepala Sekolah SDN 05 Lubuk Alung, Afrida Kamil saat dihubungi InfoSumbar.net via seluler, Rabu (8/1/2025).
Dikatakannya, setiap hari pihak guru selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap keselamatan anak anak. Hal tersebut dilakukan mengingat tidak ada pembatas antara gedung sekolah dengan bibir sungai.
Kondisi ini disebutkan Afrida sudah berjalan hampir dari setahun. Mirisnya, hingga saat ini belum ada upaya dari pemerintah setempat untuk mengantisipasi hal hal tersebut.
“Saat jam istirahat kita selalu berjaga secara bergantian untuk mengawasi anak anak, kita takut ada anak anak yang terjatuh kedalam sungai yang tingginya 7 meter,” terangnya.
“Kejadiannya sudah lama, yang terparah pada bulan maret 2024 silam. Kita sudah menghubungi pihak pemerintah dan pihak pemerintah juga sudah sering datang kesini, namun hingga saat ini belum ada realisasi,” ujarnya juga.
Guna mengantisipasi hal yang tidak dinginkan, maka pihak sekolah memindahkan tempat belajar salah satu kelas keruang pustaka di sekolah itu. Pasalnya kelas tersebut dinilai sangat rawan untuk tetap digunakan karena kondiainya sudah sangat memprihatinkan.
“Belajar mengajar kelas V kita pindahkan ke ruang pustaka, kita khawatir ruang tersebut ambruk,”
Afrida menjelaskan, terdapat empat lokal dari 8 lokal yang ada di sekolah tersebut terancam ambruk karena tanah pondasi sekolah setiap hari terus digerus oleh abrasi sungai.
Dirinya berharap pihak pemerintah dapqt segera mengantisipasi lebih lanjut terkiat permasalahan ini. Pasalnya bukan tidak mungkin seluruh bangunan gedung akan ambruk kedalam sungai akibat pengikisan.
“Ada 81 siswa yang sekolah disini. Kondisi bangunan semakin hari semakin mengkhawatirkan khusunya ketika hari hujan. Saat ini saja masih ada tanah tanah yang nerjatuhan,” pungkasnya.
“Kalo untuk sekolah rasanya tidak mungkin untuk memperbaiki karena keterbatasan anggaran. Kita berharap pihak pemerintah segera memperbaiki,” tambahnya mengakhiri.
(*)