infosumbar.net – Satu dari dua korban penumpang minibus jenis Terios yang ditabrak Kereta Api dari Kota Pariaman menuju Kota Padang di Nagari Kurai Taji Timur Padang Pariaman mengalami kondisi kritis.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolsek Nan Sabaris, Iptu Defit Irawan saat diwawancara usai olah tempat kejadian perkara, Kamis (17/4/2025).
Disampaikannya, penumpang beserta supir minibus nahas itu mengalami luka luka dan saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit setempat guna menjalani perawatan lebih lanjut.
“Supir atas nama Fuadi dan penumpang atas nama Nasir. Seorang penumpang atas nama Nasir mengalami luka serius sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit,” ujar Kapolsek.
Dirinya menjelaskan, kecelakaan nahas itu terjadi karena pengemudi minibus tidak mendengar peringatan yang disampaikan oleh warga ketika melintas di perlintasan Kereta Api tanpa palang pintu di daerah itu.
Disinyalir, pengemudi dan penumpang minibus tidak mendengar peringatan dari warga karena kaca mobil korban pada saat itu tertutup rapat.
“Saat melintas warga sudah mengingatkan, namun tidak terdengar oleh korban yang saat itu kaca mobilnya tertutup,” jelasnya.
Sebelumnya, Kereta Api wisata dari Pariaman menuju Kota Padang menabrak sebuah Minibus di Korong Ambacang, Nagari Kurai Taji Timur, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (17/4/2025).
Akibat insiden nahas itu, Minibus jenis Daihatsu Terios ringsek terseret kereta sekitar seratus meter dilokasi.
Menurut saksi mata dilokasi kejadian, Mariani menyampaikan, kejadian berawal ketika pengendara minibus yang merupakan warga sekitar hendak melintas keperlintasan kereta api tanpa palang pintu.
Pengemudi mobil diduga tidak melihat adanya kereta yang akan melintas diperlintasan tersebut.
Seketika minibus yang ditumpangi oleh dua orang tersebut ditabrak kereta dan terseret hingga ratusan meter.
“Mobil baru keluar dari rumahnya yang hanya berjarak beberapa meter dari perlintasan kereta. Saat itu saya sudah meneriaki bahwasanya ada kereta, karena kaca mobil tertutup jadi tidak terdengar,” tutur Mariani, Kamis (17/4).
Akibatnya, tabrakan tidak bisa terhindarkan. Seketika mobil yang persis berada ditengah rel kereta terseret hingga seratus meter.
“Mobilnya terseret cukup jauh dari lokasi awal,” terangnya. (*)