InfoSumbar.net – Sampah plastik bekas wadah makanan bergizi gratis menjadi penyebab penghentian sementara program unggulan Presiden Prabowo Subianto di Kota Pariaman, Sumatera Barat.
Dari evaluasi setelah lima hari berjalannya program ini, pihak vendor dan badan gizi nasional (BGN) sepakat agar program baru yang dinanti ribuan siswa di kota tabuik ini dihentikan sementara hingga wadah permanen yang ramah lingkungan tiba.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kecamatan Pariaman Tengah, Nur Inggrid Saumi kepada InfoSumbar.net, Sabtu (11/1/2025) mengatakan, wadah makanan sekali pakai yang beberapa waktu ini digunakan dalam pendistribusian MBG di Kota Pariaman telah menimbulkan masalah baru yakni banyaknya sampah yang menumpuk.
Oleh sebab itu, berdasarkan evaluasi dari pihaknya yang telah disetujui oleh Badan Gizi Nasional Pusat maka diputuskan penghentian sementara pemberian MBG kepada 3.456 siswa di Kota Pariaman.
“Iya dihentikan sementara sampai omprengan (wadah makanan permanen.red) datang. Saat ini wadah sekali pakai yang digunakan telah menimbulkan masalah baru seperti sampah,” tuturnya.
Yayasan Asmaul Kalidamang yang ditunjuk Badan Gizi Nasional (BKN) sebagai Vendor penyedia makanan bergizi gratis kepada 3.500 siswa di Kota Pariaman juga menyatakan hal serupa.
Pengurus yayasan, Fakhriati menjelaskan, wadah makanan memang menjadi fakta yang menyebabkan MBG di kota pariaman dihentikan sementara. Hal tersebut dikarenakan, wadah makanan plastik yang digunakan pada saat masa piloting 6 Januari hingga 10 Januari kemarin dapat menyebabkan terjadinya masalah baru.
“Kita menyadari sampah plastik merupakan isu yang harus kita perhatikan. Berdasarkan rapat kordinasi dengan pihak bgn pada jumat lalu makan kita putuskan untuk melakukan penghentian sementara pemberian makan gratis kepada anak anak,” ujarnya.
“Dan Insyaallah akhir bulan januari ini wadah makanan yang berstandar bgn sudah sampai disini,” tambahnya.
Fakhriati mengaku menghadapi dilema dalam memutuskan penghentian pemberian MBG ini, pasalnya pihaknya berada pada dua situasi yang sulit.
“Pertama kita menyadari isu sampah plastik merupakan hal yang urgent untuk diperhatikan, disatu sisi lain kita melihat antusiasme siswa yang sangat senang mendapatkan MBG ini. Namun bagaimanapun kita tidak ingin dalam penyaluran ini terdapat isu isu negatif, maka kita putuskan dihentikan sementara sampai wadah makanan ini datang,” jelas Fakhriati.
Hal senada juga disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadis Dikpora) Kota Pariaman, Riky Falentino. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan kepada setiap sekolah di Kota Pariaman soal penghentian sementara Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kota itu.
Terkait penyebab utama penghentian sementara program unggulan Presiden Prabowo di kota Tabuik ini terkait sampah bekas sisa wadah makanan yang diberikan kepada siswa.
Dia menjelaskan, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh BGN ke pihaknya penghentian sementara tersebut disebabkan oleh adanya masalah baru yang timbul akibat wadah yang digunakan selama masa percobaan sejak 6 Januari kemarin.
Yang mana berdasarkan hasil evaluasi, wadah makanan sekali pakai yang digunakan dalam pendistribusian MBG kepada 3.456 siswa telah mengakibatkan penumpukan sampah yang dapat merusak lingkungan.
“Menyampaikan arahan dari Badan Gizi Nasional bahwa besok Senin makan bergizi untuk di Pariaman Tengah sementara diundur dulu sampai ompreng datang di satuan pelayanan kami, karena box yang digunakan kemaren dapat menimbulkan dampak lingkungan terkait sampah,” jelasnya.
(*)