InfoSumbar.net – Arah kebijakan merupakan cerminan dari sosok pemimpin sebuah wilayah.
Pemimpin sejatinya mengayomi dan melindungi serta mampu berdiri di depan disaat yang dipimpin berada dalam fase ketidak pastian.
Posisi ini diambil oleh sosok Pj Walikota Pariaman, Roberia dikala asa ribuan honorer yang mengabdi di Kota yang baru berdiri pada tahun 2002 silam ini memiliki kesempatan untuk merubah nasibnya.
Semenjak hadir sebagai orang nomor satu di kota tabuik ini, sosok Roberia tampil berbeda dari kebanyakan kepala daerah lainnya, tidak ada protokoler yang ketat hingga membudayakan open goverment beliau cetuskan.
Nyaris tidak ada hambatan komunikasi antara bawahan, atasan dan masyarakat luas dalam kepemimpinan penyandang gelar Doktor Hukum ini.
Minim pencitraan, mantan Direktur Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan HAM RI ini memposisikan diri berada di pihak yang lemah, kebijakan terkait non ASN di Kota Pariaman begitu terasa.
Sejak awal ditunjuk pemerintah pusat menggantikan Walikota definitif yang habis masa baktinya, arah keberpihakan Roberia begitu terasa terhadap nasib para pekerja bawahan . Bersama anggota DPRD periode 2019-2023 dirinya menyepakati kenaikan gaji seluruh tenaga honorer tanpa terkecuali.
“Sosok beliau memang berbeda, soal keberpihakannya terhadap tenaga non asn dan ketulusannya dalam memimpin begitu terasa. Banyak cobaan dan rintangan yang beliau hadapi dalam membenahi internal pemko dan merubah arah kebijakan, namun dirinya tetap ikhlas. Sosoknya memang pekerja keras,” tutur mantan Ketua DPRD Kota Pariaman periode 2019-2023, Harpen Agus Bulyandi.
Meski tidak populer karena minimnya publikasi, namun Roberia dimata ribuan non ASN di kota ini sangat terkenal.
Sebab sejak memimpin, pria yang gemar berolahraga ini begitu kental kepeduliannya terhadap nasib para pengabdi di daerah ini.
Tahap demi tahap pembenahan dan penataan dia lakukan. Lebih dari satu tahun sejak dirinya dilantik menjadi PJ Walikota pada Oktober 2023 silam hingga hari ini perhatianya terhadap nasib ribuan honorer yang mengabdi di kota dengan ikon Tabuik ini tidak kenal lelah.
Berbagai cara ditempuh, dari komunikasi langsung hingga memperhatikan setiap person dia lakukan. Satu tujuannya agar para honorer ini dapat terangkat harkat dan martabatnya.
“Luar biasa perjuangan bapak pj ini. Kami sangat bangga beliau bisa hadir disini, memperjuangkan nasib kami,” ujar salah seorang honorer yang telah lulus tahap 1 kepada InfoSumbar.net.
“Amin ya rabbal alamin. Terima kasih bapak dan ibuk beserta tim yg telah membimbing kami dari mulai pendaftaran sampai sekarang,semoga berkat niat ikhlas bapak membimbing kami,sampai kami nanti keluar hasil sampai menyandang gelar asn,semua niat baik bapak dan ibuk akan dibalas oleh Allah SWT,” timpal salah seorang non ASN dalam percakapan grub WhasApp non ASN Pemko Pariaman.
Satu langkah mulia Roberia telah tercapai, dari 1.491 tenaga non asn yang terdata di Pemko Pariaman, hampir dari setengahnya sudah dinyatakan lulus P3K tahap 1 pada awal Junuari 2025 kemarin.
Ratusan calon abdi negara tersebut saat ini tinggal melengkapi syarat administrasi sebelum dilantik secara resmi oleh pemerintah.
Kini, masih tersisa lebih dari 700 an non ASN yang juga berharap nasibnya juga sama dengan rekan rekannya yang ikut pada seleksi tahap 1 lalu.
Sosok Roberia begitu penuh arti dan pengharapan bagi para pejuang keluarga ini. Hadirnya senantiasa dinantikan sebagai pemimpin yang memberikan solusi dan ketenangan disaat para honorer menghadapi sebuah masalah secara administrasi dan missinformasi.
“Tegas, jujur dan peduli sosok beliau dimata kami,” ujar salah seorang honorer yang terdaftar pada gelombang 2, Erni.
“Alhamdulillah. Terima kasih atas arahan dan bantuanya pak. Doakan kami lancar sampai tahap ujian nanti. Dan lulus menyandang gelar asn. Semoga sukses selalu buat bapak, dilancarkan segala urusan.dilancarkan rezeki dan sehat selalu, Aamiin,” tutur Syafrianto.
Laksana sebuah perjuangan yang menguras energi dan fikiran, langkah dan usaha ribuan non asn ini sudah sampai dipenghujung waktu sebagaimana amanat UU ASN tahun 2023 sudah tidak ada lagi pengangkatan non asn di seluruh wilayah Indonesia.
Bilamana nasib berpihak, nuansa haru dan penuh makna ini senantiasa akan melekat dalam sanubari ribuan honorer yang mengabdi di Kota Pariaman.
Roberia dimata ribuan honorer Kota Pariaman, Sumatera Barat laksana oasis ditengah gurun pasir.
“Sehat dan sukses selalu pak, doa kami menyertai mu dimanapun berada,” ucap seorang honorer penuh haru.
(*)