infosumbar.net -Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman serius dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. Hal ini ditunjukkan dengan digelarnya Diskusi Publik Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kota Pariaman yang dibuka oleh Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi di Ruang Rapat Walikota Pariaman, Senin (17/11).
Wawako Pariaman, Mulyadi dalam sambutannya mengatakan bahwa diskusi ini bertujuan untuk menghimpun masukan dan menyamakan persepsi dari berbagai pemangku kepentingan mengenai draft dokumen KRB.
“Kota Pariaman merupakan salah satu daerah rawan bencana, bahkan dalam peta kebencanaan yang diadakan secara nasional, terkhusus Sumatera Barat, kita termasuk lima daerah yang paling berpotensi berisiko besar untuk bencana. Satu sisi kita tidak ingin bencana ini ada, tapi kita juga tidak bisa menolak kehadiran bencana tersebut. Untuk itu, kita perlu melakukan langkah-langkah antisipasi yang fundamental dalam upaya bagaimana penanggulangan bencana ini terarah, terencana, dan terstruktur. Salah satunya seperti yang kita lakukan hari ini adalah penyusunan dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB), “ ungkapnya.
Diskusi yang diikuti oleh Asisten Administrasi Pembangunan dan Umum Sekretriat Daerah Kota Pariaman, Elfis Candra, OPD dilingkungan Pemko dan secara online oleh Balitbang Provinsi Sumatera Barat, menghadirkan narasumber Direktur PT DRR Indonesia, Revanche Jefrizal.
“Dokumen KRB ini akan menjadi pijakan ilmiah atau panduan utama kita dalam merumuskan kebijakan serta perencanaan penanggulangan bencana untuk masa yang akan datang. Dokumen ini sangat penting karena akan menjadi rujukan bagi kita untuk rencana penanganan bencana jangka panjang di Kota Pariaman. Setelah ini, akan lahir sebuah dokumen tentang Rencana Penanggulangan Bencana (RPB yang berakhir pada rencana penanggulangan bencana, “ tambahnya.
Dokumen KRB yang disusun ini memuat analisis mendalam mengenai, peta ancaman bencana misalnya, sebaran risiko tsunami, gempa, dan abrasi, tingkat kerentanan seperti sosial, ekonomi, fisik, dan lingkungan serta kapasitas dan sumber daya daerah dalam menghadapi bencana.
Kami berharap kepada peserta untuk sungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini, baik yang secara online maupun secara offline. Sehingga kita berharap dokumen KRB ini dapat kita selesaikan dan menjadi panduan bagi kita dalam menyiapkan road map mitigasi bencana Kota Pariaman 2026 dan selanjutnya. Sehingga program kita ini juga selaras dengan program nanti yang disiapkan oleh BMKG Provinsi Sumatera Barat. Sehingga penanganan bencana yang kita lakukan secara komprehensif dan terstruktur ini akan memberi jaminan keselamatan kepada masyarakat Kota Pariaman, “ harapnya. (rls/kominfo)






