infosumbar.net – Sebuah video dramatis percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pria warga Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, menjadi viral di media sosial TikTok pada Selasa (21/10). Aksi nekat yang diduga dipicu masalah asmara ini terekam dalam siaran langsung berdurasi 4.04 detik, memicu keprihatinan sekaligus kecaman warganet.
Dalam video yang diunggah oleh akun @Feris Mediansa Putera, terlihat pria berinisial F tersebut mengenakan kaus hijau. Ia meluapkan kekecewaannya dan secara terbuka menyatakan niatnya untuk mengakhiri hidupnya.
Suasana semakin tegang karena di tengah siaran langsung itu, beberapa orang yang diyakini anggota keluarganya tampak berusaha keras menghentikan perbuatan fatal tersebut. Terjadi perdebatan sengit, di mana keluarga memohon agar F mengurungkan niatnya.
“Jangan bikin tambah susah, amak ang sedang sakik, jan tambah tambah masalah, banyak bana yang akan kami urus beko” (Jangan bikin susah, Ibumu sedang sakit, jangan tambah masalah, banyak sekali yang akan kami urusi nantinya-red), tutur salah satu anggota keluarga dalam rekaman yang viral tersebut.
Video ini sontak menjadi perbincangan hangat. Hingga pukul 17.00 WIB, rekaman tersebut telah ditonton lebih dari lima puluh ribu kali dan menuai ratusan komentar. Mayoritas warganet mengecam tindakan F, menilai aksinya sebagai kebodohan yang tidak patut ditiru.
Kapolsek Lubuk Alung, Iptu Riky, membenarkan kejadian tersebut saat dikonfirmasi. Ia menyatakan bahwa pihaknya sedang menangani kasus percobaan bunuh diri ini.
“Kami menerima laporan adanya percobaan bunuh diri di Pasa Mudiak. Korban berinisial F melakukan aksi tersebut sekitar pukul 11.30 WIB tadi,” jelas Iptu Riky, Selasa (21/10).
Hingga berita ini diturunkan, Iptu Riky belum dapat memastikan secara pasti motif mendalam di balik aksi nekat F selain urusan asmara, begitu juga dengan jenis racun yang dikonsumsi korban.
Pesan Penting: Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami kesulitan dan memiliki pikiran untuk bunuh diri, jangan ragu untuk mencari pertolongan profesional. Segera hubungi tenaga kesehatan profesional di fasilitas kesehatan terdekat atau kontak layanan darurat setempat. (*)







