InfoSumbar.net – Persikopa Pariaman menemui jalan terjal di ajang Piala Soeratin U17 nasional di Solo, Jawa Tengah.
Bukan soal kualitas pemain dan hasil pertandingan. Persikopa dihadapi dengan realitas pendanaan yang minim.
Bermain dengan hasil sempurna dan tidak pernah terkalahkan sejak dalam babak penyisihan tingkat wilayah Sumbar hingga menuju babak 16 besar Piala Soeratin tingkat nasional.
Persikopa kini mencoba mengukir sejarah setelah dengan pasti menumbangkan setiap lawan yang dihadapinya. Namun torehan itu terasa sulit terwujud bilamana klub kebanggaan rang Piaman ini tidak mendapatkan suntikan dana untuk melanjutkan pertandingan di Solo saat ini.
“Untuk penginapan saja pertiga hari sebesar 11 juta, itu belum termasuk makan dan kebutuhan yang lain pemain, pelatih dan official,” tutur Ketum Persikopa Roberia kepada InfoSumbar.net, Rabu (11/12/2014).
Ketum yang juga merupakan Pj Walikota Pariaman ini menuturkan, mimpi besar bagi dirinya dan seluruh warga Sumbar bilamana Persikopa mampu melangkah jauh dan menjadi juara di ajang nasional ini.
Untuk itu, dalam kondisi finasial yang sulit, dirinya tetap berusaha sekuat tenaga agar Persikopa terus bertanding dan menjadi juara di ajang ini.
“Harapannya mampu menjadi juara. Tahun kemarin kita mampu menjadi runner up,”
Semua pihak baik personal maupun lembaga dapat bersama berjuang dengan porsi masing masing agar klub yang mewakili nama Sumatera Barat ini dapat terus bertanding.
Meski jalan itu tidak mulus, namun Robe mengaku tetap berusaha memperjuangkan hingga batas kemampuannya. Baginya mustahil masalah ini dapat diselesaikan oleh satu orang. Butuh banyak pihak yang terlibat dan semangat yang sama demi klub kebanggaan urang awak ini.
Sebagai ketua umum dirinya memiliki tanggung jawab moril agar Persikopa bisa tetap melaju dan mencapai puncak tertinggi dalam ajang kejuaraan ini.
“Kita berusaha melalui sumber dana dari APBD maupun bantuan dan iuran dari berbagai pihak,”
Harapannya langkah Persikopa tidak terhenti pada saat ini karena faktor pendanaan. Sumbangan berbagai pihak sangat dibutuhkan demi laju klub yang membawa harum nama daerah ini.
Namun, bilamana solusi atas masalah ini tidak teratasi, maka keputusan yang tersulit dari Persikopa adalah harus meninggalkan pertandingan lebih cepat.
Karena bagaimanapun, butuh dana segar untuk kebutuhan dan penginapan pemain. Bila itu tidak ada, maka Walk Out (WO) adalah hal yang terbaik dan terpahit.
Hari ini Persikopa menjalani laga ketiga di ajang penyisihan grup tingkat nasional.
Dalam tiga laga yang dijalaninya, Persikopaeraih hasil sempurna dengan tidak pernah terkalahkan.
11-0 melawan perwakilan Sulawesi Barat, 3-2 menghadapi perwakilan Bali, dan hari ini 4-0 melawan Kalimantan Tengah.
Atas raihan tersebut Persikopa berhak melaju ke babak 16 besar sebagai juara grup. (*)