InfoSumbar.net – Sejak tahun 2009 hingga 2024 tercatat 112 kasus pasien yang terjangkit positif Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang berobat di fasilitas kesehatan yang ada di Kota Pariaman.
Dari jumlah tersebut, 33 pasien yang dinyatakan positif akibat virus mematikan tersebut meninggal dunia.
Hal tersebut disampaikan, Plt Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Rio Arisandi kepada InfoSumbar.net, Kamis (02/01/2025).
Dikatakan Rio jumlah masyarakat yang terjangkit HIV setiap tahun meningkat, untuk itu perlu kiranya masyarakat mewaspadai agar angka tersebut dapat ditekan seminimal mungkin.
Dari ratusan kasus yang ditangani pihaknya, faktor utama pasien yang terjangkit disebabkan oleh perilaku seks yang tidak sehat atau menyimpang.
“Banyak kasus terutama disebabkan oleh perilaku seks yg tidak sehat atau menyimpang seperti LGBT, gonta ganti pasangan, penjaja seks, pelanggan seks,” ujarnya saat diwawancara via seluler.
Disamping itu, pemahaman masyarakat soal pemakaian alat kontrasepsi yang benar sesuai standar juga menjadi faktor seseorang dapat tertular, disamping pemakaian narkoba yang menggunakan jarum suntik.
“Kurangnya pemahaman tentang pemakaian kontrasepsi, serta pecandu narkoba,” jelas dia.
Untuk itu, guna mengantisipasi dan meminimalisir dampak yang semakin luas, pihaknya menghimbau agar para pasangan yang akan menikah atau yang sudah menikah agar senantiasa melakukan langkah langkah pencegahan.
Adapun pencegahan dini yang dapat dilakukan adalah bagi pasangan yang akan menikah agar melakukan screening kesehatan.
Sementara bagi pasangan yang sudah menikah agar senatiasa setia kepada pasangan. Sebab virus ini dapat menular dengan cepat melalui hubungan sex.
“Kepada pasangan diharapkan melakukan screening kesehatan pada catin dan bumil.
Tidak mengkonsumsi narkoba,” himbaunya.
Meski demikian, pihaknya meminta kepada masyarakat agar tidak melakukan perudungan atau pengucilan bagi pasien yang diketahui positif HIV tersebut.
Karena bagi penyintas, hak tersebut sudah merupakan beban yang sangat berat yang dia hadapi, sehingga stigma terhadap mereka dapat menambah penderitaan bagi pasien.
“Dan menghindari stigma terhadap pengidap HiV dan Aids,” pungkasnya mengakhiri.
Sebelumnya, dalam kurun waktu 2024 Dinas Kesehatan Kota Pariaman mencatat terdapat 29 kasus penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang berobat di fasilitas kesehatan yang ada di Kota Pariaman.
Plt Kadis Kesehatan Kota Pariaman, Rio Arisandi kepada InfoSumbar.net menyampaikan, jumlah kasus di tahun 2024 yang ditangani pihaknya meningkat jika dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya.
Disampaikan Rio, berdasarkan data yang dirangkum Dinas Kesehatan Kota Pariaman sejak tahun 2009 silam diketahui total penderita HIV yang tercatat sebanyak 112 pasien.
“Kasus hiv positif di tahun 2024 berjumlah 29 kasus,” tutur Plt Kadinkes melalui sambungan seluler kepada InfoSumbar.net, Kamis (02/01/2025).
“Berdasarkan data sejak 2009, total penderita HIV sebanyak 112 kasus,” tambahnya.
Rio menjelaskan, jumlah penderita HIV yang menggunakan faskes di kota Pariaman merupakan warga Sumatera Barat yang berdomisili di berbagai daerah.
Dari data yang dicatat oleh pihaknya, disamping warga kota pariaman, juga terdapat warga yang berdomisili di kabupaten Padang Pariaman hingga kota Padang yang memilih berobat di faskes yang ada di ota Tabuik ini.
“Berdasarkan data yang diambil dari seluruh faskes yang ada di kota pariaman diketahui bahwa jumlah pasien tersebut tidak hanya dari warga kota pariaman tapi juga dari warga disekitar kota pariaman,” Rio menjelaskan.
Ia menambahkan, faskes yang ada di kota Pariaman menerima setiap pasien dengan gejala HIV untuk berobat di daerah ini.
Terkait penyebab tertularnya pasien oleh virus yang meruntuhkan imun tubuh ini bermacam macam. Dan pada kebanyak pasien mengaku tertular saat berada di perantauan akibat kesalahan pergaulan, dan penyalahgunaan narkoba.
“Tempat dan identitas pasien memang kita rahasiankan,” pungkasnya mengakhiri.
(*)