Infosumbar.net- Puluhan mahasiswa tergabung ke dalam Aliansi Gerakan Rakyat Menggugat kembali berunjuk rasa di depan Kator Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Selasa (6/9/2022).
Dalam aksi, para demonstran menyampaikan delapan tuntutan. Tuntutan itu lantaran kebijakan pemerintah pusat yang beberapa waktu belakangan menimbulkan keriuhan publik di Indonesia, khususnya Sumbar.
Diantara tuntutan itu, pendemo meminta bahwa dalam rangka menutupi kekurangan dan beban APBN, pemerintah harus mengurangi gaji pejabat sebesar 30 persen.
“Meminta pemerintah Provinsi Sumbar untuk menyampaikan aspirasi kami ini langsung ke pemerintah pusat,” Koordinator Aksi, Adriansyah.
Tuntutan lain yakni meminta untuk menurunkan harga BBM sebesar Rp5 ribu, meminta pemerintah harus menurunkan gaji pejabat pemerintah (Presiden, Menter-menteri, DPR, MPR dan gaji kehakiman).
Selanjutnya pendemo mendesak pemerintah harus mengawal lebih ketat distribusi subsidi BBM dan memastikan distribusi tepat sasaran. Kemudian pemerintah juga harus memperbaiki big data dan memperjelas pelaksanaannya.
Tuntutan selanjutnya, mendesak untuk menurunkan tarif dasar listrik, mengusut mafia migas dalam kurun waktu 1×24 jam dan meminta Gubernur Sumbar memerintahkan seluruh kepala daerah menyatakan sikap menolak kenaikan BBM. (Bul)