Infosumbar.net- Anggota DPRD Padang Fraksi PKS Muharlion ikut komentari terkait penghadangan transportasi online di area kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Padang, Selasa (28/3/2023) lalu.
Menurut Muharlion, pihak kampus harus kembali melakukan silaturahmi dengan warga pasca Insiden. Hal itu untuk mencegah kejadian yang sama kembali terulang.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut terulang kembali pihak kampus harus melakukan silaturahmi serta pendekatan baik ke tokoh masyarakat, ketua KAN dan sebagainya,” katanya, Kamis (30/30/2023).
Terkait pelarangan transportasi online, Muharlion mengharapkan masyarakat Kota Padang, khususnya warga di sekitar Kampus UIN harus menyikapi perkembangan zaman dengan bijak.
“Teknologi akan terus berkembang baik di bidang transportasi dan bidang lainnya. Tentu saja masyarakat harus bijak dalam menyikapi perkembangan zaman ini,” jelasnya.
Sebelas orang ditangkap karena menghadang driver ojek online (Ojol) di area kampus III UIN Imam Bonjol Padang, Kawasan Sungai Bangek, Kecamatan Koto Tangah.
Sebelumnya, viral sekelompok orang menghadang transportasi online di area kampus III UIN Padang. Video itu beredar di media sosial dan di sejumlah group WhatsApp.
Dalam video, sekitar tiga orang tampak memaksa penumpang mobil untuk turun. Kemudian terjadi terjadi perdebatan antara sopir mobil dengan ketiga orang tersebut.
Mendengar dari percakapan mereka, pencegatan dilakukan lantaran karena mobil (transportasi online) mengambil penumpang di kampus III UIN dan sekitarnya.
Orang-orang yang melakukan pencegatan mengaku sudah mengingatkan kepada para sopir taransportasi untuk tidak menarik penumpang dari area kampus, itu juga ditandai dengan ada pemasangan plang.
Plang itu bertuliskan peringatan, dilarang bagi mobil, Maxsim, Grab dan Gocar mengambil penumpang di area kampus III UIN dan sekitarnya. (Bul)