infosumbar.net – Salah seorang anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat, Ficky Tri Saputra, nyaris jadi korban pembacokan oleh sekelompok pemuda bersenjata tajam di kawasan By Pass, tepatnya jalan depan Kantor Camat Kuranji, pada Rabu malam (22/3/23).
Diceritakannya, dalam kejadian tersebut kendaraan yang ia kendarai dibuntuti bahkan sempat ditendang oleh grombolan yang juga terlihat membawa senjata tajam sejenis katana.
Meski dalam kondisi demikian salah satu Plat Nomor Kendaraan pelaku berhasil dicatat yaitu BA 3199 IJ jenis Scoopy.
Berdasarkan informasi ini, pihak Satpol PP langsung melakukan pengawasan dan pemantauan, didapati bahwa pemilik kendaraan tersebut bertempat tinggal di kawasan Dalam Gadung Kelurahan Lubuk Begalung Kota Padang, Sumatera Barat.
Sekira pukul 22.00 WIB, Satpol PP bersama pihak kelurahan dan kepolisian sektor Lubuk Begalung, Kepala Seksi Pengendalian ( Kasi Ops) Satpol PP Padang Rozaldi, menyampaikan kepada pemilik kendaraan, bahwa kendaraan roda dua atas namanya tersebut diduga, digunakan untuk melakukan tindakan upaya pembegalan pada Rabu malam.
“Kami langsung menuju rumah yang di dapat yaitu kelurahan Lubuk Begalung Nan XX No 18 RT 001 Rw 001 Kec Lubuk Begalung,” terang Rozaldi.
Rozaldi menyampaikan bahwa yang bersangkutan memang mengakui, kalau sepeda motor yang dilaporkan tersebut adalah miliknya. Motor tersebut dikendarai oleh anak nya berinisial RK (19). Namun saat dihubungi, RK tidak ada di rumah. Dijelaskan oleh pihak orang tua bahwa RK lagi berada di luar.
“Saat ditelpon, RK tidak mengangkat dan tidak berani kembali kerumah,” ungkap Rozaldi.
Terkait hal ini kepada orang tua, pihak Satpol PP mengimbau agar mengawasi pergaulan dan aktifitas anaknya, sehingga jangan sampai membahayakan keselamatan orang lain mau pun pada diri mereka sendiri dan bisa saja berujung pidana.
Terkait kejadian ini, Satpol PP Padang meningkatkan pengawasan serta patroli wilayah untuk mengantisipasi marak nya aksi tawuran di malam bulan Ramadhan, pada Kamis (23/3/23).
Seperti yang dilaporkan masyarakat, diduga tidak hanya aksi “cakak banyak” yang membahayakan banyak orang bahkan sampai pada percobaan aksi pembegalan yang nyaris menimpa salah seorang anggota KPID Sumatera Barat tersebut. (*)