Infosumbar.net – Jembatan Gunung Nago yang menghubungkan Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Pauh, Kota Padang, putus setelah dihantam arus sungai yang membesar pada Kamis pagi (27/11). Jembatan ini selama bertahun-tahun menjadi akses utama bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas harian.
Jembatan yang terletak di Kelurahan Lambung Bukik, Kecamatan Pauh, tersebut berperan penting dalam memperpendek jarak tempuh warga dari kedua kecamatan. Akses ini memudahkan masyarakat untuk bekerja, bersekolah, serta mendukung kegiatan ekonomi sehari-hari.
Peristiwa putusnya jembatan terjadi setelah Batang Kuranji meluap akibat curah hujan tinggi yang melanda wilayah tersebut. Debit air meningkat drastis sehingga arus deras menggerus struktur jembatan hingga akhirnya ambruk.
Kondisi ini membuat arus lalu lintas dialihkan melalui jalur lain yang lebih jauh. Warga kini harus menempuh waktu perjalanan lebih lama untuk mencapai tujuan mereka, baik untuk bekerja maupun ke fasilitas pendidikan.
Sejumlah warga yang menyaksikan kejadian tersebut mengaku sangat khawatir dengan terputusnya akses tersebut. Mereka berharap pemerintah segera melakukan penanganan darurat agar jalur penghubung bisa kembali digunakan.
Salah seorang warga, Riko, mengatakan jembatan itu merupakan jalur tercepat yang biasa digunakan. Ia menyebut kegiatan masyarakat menjadi terganggu karena mereka harus memutar cukup jauh sejak jembatan tersebut ambruk.
Menurut Riko, hujan deras yang berlangsung beberapa hari terakhir telah meningkatkan debit air Batang Kuranji secara signifikan. Erosi di bagian bawah jembatan semakin parah hingga akhirnya struktur jembatan tidak mampu menahan tekanan air.
Kapolsek Pauh, AKP Narsiwan, mengatakan pihak kepolisian telah melakukan pengecekan lokasi serta mengamankan area sekitar jembatan yang runtuh. Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
AKP Narsiwan juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir dan longsor, mengingat curah hujan di Kota Padang masih tinggi. Aparat bersama pihak terkait terus melakukan pemantauan di wilayah rawan bencana (*)








