Infosumbar.net – Arus lalu lintas di kawasan Sitinjau Lauik, Kota Padang, sempat tersendat parah sejak Minggu malam (9/11) hingga Senin siang (10/11). Kemacetan panjang tersebut akhirnya mulai terurai pada Senin siang setelah petugas berhasil mengevakuasi kendaraan yang menjadi penyebab utama kemacetan.
Kemacetan terjadi akibat satu unit mobil mogok dan sebuah truk terguling di kawasan Panorama Dua, tepatnya di Kelok S, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. Kondisi jalan yang sempit, menanjak, dan berkelok memperparah situasi, sehingga antrean kendaraan mengular hingga sekitar empat kilometer.
Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Sosmedya, mengatakan pihaknya telah menurunkan lebih dari 15 personel untuk mengatur arus kendaraan sejak Minggu malam. Petugas bekerja keras agar jalur vital penghubung Padang–Solok tersebut tetap bisa dilalui, meskipun secara bergantian.
“Mobil mogok dan truk terguling di Panorama Dua menjadi penyebab utama kemacetan. Petugas sudah bekerja keras sejak semalam untuk mengurai arus lalu lintas,” ujar Kompol Sosmedya, Senin (10/11).
Ia menambahkan, upaya pengaturan arus kendaraan dilakukan secara manual di beberapa titik rawan kemacetan. Selain personel Polsek Lubuk Kilangan, petugas juga dibantu anggota Satlantas Polresta Padang dan tim Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Sumbar.
“Koordinasi terus kami lakukan dengan pemilik truk agar proses evakuasi bisa segera selesai. Kami ingin jalur Sitinjau Lauik kembali normal secepatnya,” tambahnya.
Menurut pantauan di lapangan, proses evakuasi sempat terkendala karena posisi truk terguling menutup sebagian besar badan jalan. Petugas menggunakan alat berat untuk menyingkirkan kendaraan tersebut dari lokasi kejadian.
Hingga Senin pagi menjelang siang, arus lalu lintas masih padat merayap. Namun, menjelang sore, situasi berangsur membaik setelah truk berhasil dievakuasi dan jalur dibuka penuh untuk dua arah.
Pihak kepolisian mengimbau pengendara yang melintas di jalur Sitinjau Lauik agar selalu berhati-hati. Selain kondisi jalan yang curam dan berkelok, cuaca yang sering berubah-ubah juga berpotensi mengganggu jarak pandang pengemudi (*)








