Infosumbar.net – Polstra Research and Consulting melakukan survei bertajuk “Dinamika Elektoral Kota Padang Masa Awal Kampanye Pemilu tahun 2024”.
Survei tersebut dilakukan secara tatap muka dengan jumlah sampel 820 responden yang dilaksanakan pada rentang tanggal 8 hingga 13 Desember 2023.
Direktur eksekutif Polstra Research and Consulting, Yovaldri Riki menyebutkan, hasil survei untuk elektabilitas pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres), surveyor menanyakan jika pemilihan langsung Presiden dan Wakil Presiden.
“Mayoritas pemilih di Padang adalah pasangan Anis-Muhaimin yakni sebesar 47,8 persen. Kemudian disusul pasangan Prabowo-Gibran 23,7 persen dan Ganjar Mahfud 2,9 persen,” katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (4/12/2024)
Survei yang dilakukan, pihaknya juga menemukan split ticket voting, dimana dukungan terhadap capres dan cawapres tidak linear dengan pilihan terhadap partai politik.
“Kami menemukan kecenderungan split ticket voting yang cukup tinggi di Kota Padang. Terutama pada dukungan Prabowo-Gibran dimana mayoritas pemilih partai politik pendukung Prabowo-Gibran cenderung memilih pasangan Anies-Muhaimin dan hanya pemilih Gerindra yang masih dominan sulit mendukung Prabowo Gibran,” tuturnya.
Menurutnya, soliditas parpol pendukung Prabowo-Gibran di Kota Padang hanya “diatas kertas”. Ada kecenderungan mesin parpol lainnya tidak bergerak selain mesin parpol Gerindra.
“Kondisi ini sama terlihat pada parpol pendukung Ganjar-Mahfud hanya pemilih PDIP Perjuangan yang solid mendukung Ganjar-Mahfud pemilihan Hanura dan PPP juga tampak dominan mendukung Anis-Muhaimin,” ungkapnya.
Ditambahkannya, dari 820 sampel tersebut, terdapat margin of error 3,4 persen dengan level of confidence 95 persen.
Kemudian penarikan sampel tersebut menggunakan metode multistage random sampling di mana responden dipilih secara proporsional tersebar di 11 Kecamatan di Kota Padang.
Dalam survei ini responden merupakan Warga negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah dalam menjaga kualitas penelitian survei itu melakukan quality control dengan metode spotchecker sebanyak 20 persen dari total responden dan phonechecker sebanyak 60 persen dari total responden.
“Responden yang sudah diwawancara oleh numerator atau surveyor didatangi kembali dan sebagian besarnya ditelepon kembali, guna memastikan sampling tersebar secara proporsional dan mendekati realitas sehingga temuan survei memenuhi aspek keterwakilan,” katanya.
“Kami melakukan validitas sampel dengan cara membandingkan sampling yang sudah kami lakukan dengan data populasi kota Padang berdasarkan Badan Pusat statistik atau BPS,” katanya lagi.
Sementara itu, untuk elektabilitas partai politik peserta pemilu tahun 2024 di Kota Padang, Partai Gerindra adalah partai dominan dipilih oleh masyarakat Kota Padang yaitu 17,2 persen, disusul PKS 12,9 persen, Nasdem 8,2 persen pan 5,9 persen , Demokrat 4,9 persen, Golkar 3 persen dan partai lainnya di bawah 2 persen.
Pihaknya melihat ada pergeseran pilihan partai politik di Kota Padang pada pemilu 2019 menjelang pemilu 2004, di mana 12,7% dari total pemilih partai Gerindra pada pemilu 2019 berpindah partai memilih Nasdem.
“Kemudian 10,2% pemilih partai Gerindra pada pemilu 2019 berpindah memilih PKS menjelang pemilu tahun 2004 besar kemungkinan kondisi ini diakibatkan oleh pengaruh dukungan partai politik terhadap pasangan capres dan cawapres pemilu tahun 2024,” pungkasnya. (Bul)