infosumbar.net – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang resmi menutup operasi pencarian terhadap korban hanyut di Sungai Batang Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, setelah tujuh hari pencarian tidak membuahkan hasil.
Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, mengatakan keputusan penutupan operasi SAR diambil setelah melalui koordinasi dengan unsur-unsur SAR, wali nagari setempat, dan pihak keluarga korban.
“Sejak hari pertama hingga hari ketujuh, tim telah melakukan pencarian intensif di sepanjang aliran sungai dengan berbagai metode, namun hingga sore ini tanda-tanda keberadaan korban belum juga ditemukan,” jelasnya, Kamis (21/8/2025).
Kejadian nahas ini bermula pada Kamis (14/8) sekitar pukul 18.00 WIB, ketika empat orang warga mencoba menyeberangi Sungai Batang Pasaman. Namun, derasnya arus akibat air bah mendadak menyeret mereka.
“Dari empat orang, dua berhasil selamat, satu ditemukan meninggal dunia, sementara seorang lainnya masih dinyatakan hilang,” ungkapnya.
Data korban diketahui sebagai berikut: Asba (31) dan Reza (25) berhasil selamat, Aldi (25) ditemukan meninggal dunia, sementara Eman (35) masih dalam pencarian.
Operasi SAR yang digelar sejak Jumat (15/8) melibatkan sejumlah unsur gabungan. Tim pencarian dibagi menjadi empat kelompok dengan cakupan area pencarian mencapai 27,6 kilometer.
Metode pencarian dilakukan melalui penyisiran darat, scouting, rafting, hingga penggunaan perahu karet (LCR). Selain itu, peralatan pendukung seperti drone, perlengkapan medis, dan komunikasi turut dikerahkan.
“Setiap hari tim turun ke lapangan, baik melalui jalur darat maupun sungai, bahkan menggunakan rafting untuk menjangkau area yang sulit. Namun, hasil yang diperoleh masih nihil,” katanya.
Dalam operasi ini, sedikitnya 42 personel dilibatkan, terdiri atas Pos SAR Pasaman, Polsek Talamau, Koramil 03 Talu, Local Hero Rescue, serta masyarakat setempat. Kendala utama pencarian adalah lokasi yang berada di area blank spot, sehingga komunikasi tim di lapangan sering terhambat.
Cuaca di lokasi pencarian cenderung berawan dengan angin berkecepatan lima knot. Meskipun tidak terjadi hujan lebat, kondisi arus sungai yang deras menyulitkan tim dalam pencarian.
Abdul Malik menambahkan, meski operasi resmi ditutup, pemantauan tetap dilakukan oleh masyarakat dan aparat setempat. Jika nantinya ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, operasi SAR akan kembali dibuka.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian ini, mulai dari aparat, relawan, hingga masyarakat. Semoga keluarga korban diberi ketabahan menghadapi musibah ini,” pungkasnya.(Bul)








