Dari akhir Februari hingga akhir Juni 2014 Trans Padang mencatat omzet sebesar Rp 925 juta. Namun jumlah ini dinilai tidak sebanding dengan biaya operasional bus Trans Padang selama ini.
“Omzet yang dicapai memang tidak sebanding dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan karena memang banyak kendala yang dihadapi sehingga omzet tak signifikan,” ujar Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Padang, Jovi Satrios dikutip dari Haluan.
Ada beberapa kendala yang diyakini membuat omzet Trans Padang tak signifikan. Salah satunya adalah adanya massa uji coba dimana tarif Trans Padang digratiskan.
Selain itu beberapa kali target awal dari Trans Padang melenceng. Bahkan Trans Padang baru menambah armadanya sebanyak 5 buah lagi pada bulan lalu.
Bus Trans Padang sendiri diberi target PAD sebesar Rp 3,2 miliar. Pihak bus Trans Padang pun optimis mencapai nilai tersebut meskipun banyak kendala yang dihadapi.