Laporan adanya dugaan tenaga honorer kategori K2 siluman kian meluas. Setelah adanya laporan dugaan tenaga honorer yang tiba-tiba lulus di Kota Padang dan Kabupaten Dharmasraya, kasus serupa diduga juga terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
Kamis (20/03) sejumlah tenaga honorer kategori K2 Dharmasraya melaporkan adanya dugaan itu ke Ombudsman Sumbar, Ombudsman Sumbar menerima laporan honorer K2 dari Forum Inisitor Lintas K2 Kabupaten Dharmasraya dan Pelapor dari Pesisir Selatan yang minta Identitasnya disembunyikan.
“Dalam dua hari ini kami menerima laporan terkait honorer ketegori K2 dari Kabupaten Dharmasraya dan Pesisir Selatan” Kata Yunafri Kepala Ombudsman Sumbar didampingi Asisten Ombudsman Yunesa Rahman.
Menurut Yunafri kisruh soal CPNS kategori K2 sudah lama, seharusnya Pemerintah Daerah dan BKD setempat tidak sulit untuk menyelesaikan laporan masyarakat ini.
“Pemerintah babupaten lamban, hingga masalah ini menjadi meluas” ujar Yunafri.
Honorer kategori K2 itu pemetaan dan databasenya ada di BKD Pemda setempat, data itu lengkap dengan berkas dan persyaratan, jadi kalau ada nama siluman yang tiba-tiba muncul itu mudah untuk diketahui.
Yunafri menegaskan pihaknya akan segera melakukan investigasi lapangan dalam menindaklanjuti laporan masyarakat ini, sesuai dengan kewenangan Ombudsman pasal 8 ayat 1 huruf c UU No 37 tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia bahwa Ombudsman berwenang meminta salinan ataupun dokumen asli yang terkait dengan laporan masyarakat.
“Tidak boleh ada yang ditutupi dalam proses ini” Kata Yunafri.
Yunesa Rahman Asisten Ombudsman Sumbar menambahkan pelapor menyerahkan satu bundel laporan lengkap dengan dokumen yang relevan dan terkait.
“Setidaknya ada dua subtansi laporan disampaikan oleh Pelapor, dugaan ada peserta seleksi CPNS kategori K2 yang sebelumnya tidak terdaftar dalam data base honorer K2 tapi dinyatakan lulus, dugaan adanya peserta yang honorer yang baru diangkat menjadi honorer atau tidak memenuhi persyaratan tapi diluluskan” tambahnya Yunesa. (IS/Ari)