Infosumbar.net – Setiap manusia atau kelompok tentu memiliki hak untuk menyukai apapun, termasuk menggemari kendaraan atau bentuk transportasi lainnya.
Tak hanya motor maupun mobil yang umum digandrungi masyarakat, kereta api ternyata juga memiliki romantisasi sendiri bagi penggemarnya.
Hal ini yang mendasari Anggi Andrian Latif untuk mendirikan Komunitas Pecinta Kereta Api Divre 2 Sumatera Barat (KPKD2SB).
Ia menceritakan komunitas ini dibentuk lantaran keprihatinan dia bersama dua orang teman lainnya akan nasib kereta api di Sumbar.
“Awal komunitas ini dibentuk yaitu pada tahun 2010 silam. Kami sadar, masyarakat tidak begitu tertarik dengan kereta api saat itu,” kata dia.
Ketika mendirikan KPKD2SB, Anggi masih tercatat sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Padang.
Berbekal pengetahuan dan pengalamannya di bidang fotografi dan videografer, membuatnya semakin bergairah untuk mengembangkan komunitas tersebut.
Setelah itu, KPKD2SB terus berkembang. Mengandalkan media sosial, dia bersama rekan-rekan lainnya rutin memposting terkait seluk beluk kereta api di Sumbar.
“Kami sering mengunggah informasi kereta api, seperti sejarah, pengembangan, jadwal, hingga foto dan video jalannya kereta api itu sendiri. Tentu, ada perjuangan dalam mengambil semua itu, seperti bepergian ke luar daerah untuk mencari spot-spot yang bagus,” imbuhnya.
Teranyar, KPKD2SB saat ini memiliki sekitar 30 anggota aktif.
Untuk sosial media sendiri, tercatat akun KPKD2SB memiliki jumlah pengikut sebanyak 21,1 ribu di Instagram, 2,9 ribu di Facebook.
“Alhamdulillah, kegiatan kami mendapatkan respon positif oleh masyarakat. Banyak yang menyukai dan mengomentari postingan kami,” tuturnya.
Berkat capaiannya dalam menginformasikan kereta api, tak jarang pihak Kereta Api Indonesia (KAI) mengajak KPKD2SB untuk diskusi dan kerjasama.
“Namun perlu ditekankan, kami bekerja secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun. Sebab, ini murni kecintaan kami terhadap dunia perkeretaapian Sumbar,” ungkapnya saat dihubungi Infosumbar, Senin (30/5).
Lalu, komunitas ini aktif bergerak mengedukasi dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat, seperti halnya memperingatkan pengendara maupun pejalan kaki untuk tetap hati-hati melintasi perlintasan kereta api, terutama yang tidak memiliki palang pintu ataupun penjaga.
KPKD2SB juga rutin menyuarakan aspirasi dan masukan dari publik terkait kereta api. Seperti halnya, akhir-akhir ini, pihaknya rutin mendengar aspirasi dari masyarakat untuk mengembangkan jalur kereta api lebih luas lagi.
“Tentunya kami akan salurkan kepada pihak kereta api maupun pemerintah,” sebutnya.
Lanjut Anggi, ada harapan besar komunitas ini melihat masa depan kereta api di ranah Minang. Sebab, dahulunya Sumbar memiliki sejarah panjang dunia perkeretaapian, yang jalurnya terbentang dari Ombilin Kota Sawahlunto, hingga Teluk Bayur Kota Padang.
“Saya berharap, pemerintah lebih gencar lagi untuk mereaktivasi jalur yang nonaktif. Sebab ada potensi besar jika itu dilakukan, seperti mendobrak dunia parawisata dan memudahkan mobilitas masyarakat. Bayangkan saja, jika jalur Lembah Anai ataupun Danau Singkarak aktif kembali, betapa indahnya penumpang menikmati itu,” tutup dia. (Ism03)