Infosumbar.net- Kisruh pengusiran wartawan saat peliputan pelantikan Wakil Walikota terus berlanjut. Selain ke Polda, masyarakat pers Sumbar juga melapor ke Ombudsman, Senin (15/5/2023).
Masyarakat pers yang tergabung dalam Koalisi Wartawan Anti Kekerasan (KWAK) Sumbar melaporkan soal adanya dugaan maladministrasi.
Kemudian laporan mereka diterima oleh Kepala Keasistenan Pencegahan Ombudsman Sumbar, Adel Wahidi beserta jajaran.
Pada kesempatan itu, Koordinator KWAK Fachri Hamzah mengatakan bahwa dugaan maladministrasi tersebut adanya indikasi penyalahgunaan wewenang di lingkungan Pemprov Sumbar.
“Selain itu, pihak pemprov juga diduga tidak punya prosedur yang jelas dalam peliputan kegiatan pemerintahan,” katanya.
“Kalau ada (wartawan) yang diundang, berarti ada tebang pilih oleh Pemprov Sumbar terhadap jurnalis dalam proses peliputan,” katanya lagi.
Sementara Adel Wahidi mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan tersebut terkait dugaan penyalahgunaan wewenang dengan adanya pengusiran dan pelarangan liputan oleh pihak pemprov.
“Kami sudah menerima laporan dan segera memverifikasi kelengkapan formil dan materilnya. Kalau dinyatakan lengkap, akan dilanjutkan dan diperiksa oleh bagian keasisten bidang pemeriksaan,” ungkapnya.
Kemudian pihaknya juga akan mengecek, apakah di Sekretariat Daerah Provinsi Sumbar ini ada semacam prosedur bagaimana melayani dan memberikan informasi kepada jurnalis.
“Selain itu, juga akan kami cek apakah petugas yang mengusir mendapatkan perintah dari atas atau perilaku penyalahgunaan wewenangnya hanya setingkat petugas itu,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan jurnalis yang tergabung dalam Koalisi Wartawan Anti Kekerasan (KWAK) demontrasi ke kantor Pemprov Sumbar, Rabu (10/5/2023).
Demo tersebut buntut pengusiran wartawan dalam pelantikan Walikota Padang beberapa waktu lalu.
Demontrasi dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dengan titik kumpul di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumbar.
Dengan dikawal oleh pihak kepolisian, para wartawan melanjutkan perjalanan menuju Pemrov Sumbar menggunakan sepeda motor sambil berorasi.
Demonstran juga ditopangi oleh sejumlah organisasi Pers Sumbar, diantaranya Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda Sumbar, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang dan organisasi Pers lainnya.
Sesampai didepan gedung Pemprov Sumbar, para demonstran melanjutkan aksinya dengan teriakan sambil mengibarkan sejumlah spanduk.
“Pers Sumbar Melawan,” tulisan salah satu spanduk tersebut.
Tak hanya itu, para demonstran juga melakukan tabur bunga. Hal itu sebagai bentuk kekecewaan mereka kepada Pemprov Sumbar yang tidak menganggap keberadaan Pers. (Bul)