Sudah menjadi tradisi di tengah-tengah masyarakat Sumatera Barat khususnya orang Minangkabau untuk menyambut bulan Ramadhan dengan mengadakan tradisi Mandi Balimau. Tradisi Mandi Balimau sendiri adalah prosesi Mandi di tempat-tempat tertentu dengan tujuan untuk membersihkan fisik sebelum menyambut bulan suci Ramadhan.
Biasanya prosesi Mandi Balimau dilaksanakan pada H-2 atau H-1 menjelang Bulan Ramadhan. Masyarakat biasanya akan memenuhi tempat-tempat pemandian atau yang biasa disebut Lubuak atau Sarasah. Sebagian lainnya juga melaksanakan balimau di Sungai-Sungai besar yang ada di daerah tersebut.
Tidak diketahui secara pasti kapan dan darimana asal muasal tradisi balimau ini. Namun, sejak dulu orang tua-tua masyarakat Minangkabau sudah menjalankan tradisi ini dan sudah dilakukan secara turun temurun. Belakangan setiap tahunnya tradisi ini menjadi polemik di tengah masyarakat karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran islam.
Selain itu makin hari pelaksanaan Mandi Balimau juga sudah jauh dari tradisi aslinya. Banyak masyarakat yang melaksanakan Mandi Balimau justru bercampur antara laki-laki dan perempuan. Tak sedikit juga remaja dan muda-mudi yang memanfaatkan ajang ini sambil memadu kasih.
Menyikapi hal tersebut Gubernur Sumbar pun memperingatkan kepada masyarakat Sumatera Barat agar berhati-hati dalam menjalankan tradisi Mandi Balimau. Guburnur Irwan Prayitno mengimbau kepada masyarakat agar pelaksanaan Mandi Balimau tidak melenceng dan jangan sampai terjebak dalam syirik.
“Balimau ini adalah tradisi masyarakat Minang turun temurun untuk menyambut datangnya Ramadhan. Ini tidak mungkin kita larang. Tetapi, pelaksanaannya jangan sampai jatuh pada perbuatan syirik,” kata Gubernur seperti dilansir oleh antarasumbar.
Lebih jauh menurut Gubernur, Tradisi Mandi Balimau jangan dimaknai sebagai mandi membersihkan fisik saja. Tapi juga membersihkan hati, saling bermaaf-maafan satu sama lain sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Menyikapi tradisi Mandi Balimau ini, Buya Gusrizal Gazahar selaku Ketua MUI Sumbar juga angkat bicara. Menurut Buya Gusrizal Gazahar seperti ditulis oleh antarasumbar, tidak ada tradisi balimau dalam syariat islam untuk menyambut bulan Ramadhan.
Seperti diketahui, tidak lama lagi umat islam akan memasuki bulan Ramadhan. Dan tahun ini diperkirakan masyarakat masih akan ramai melakukan tradisi Mandi Balimau di sejumlah daerah di Sumatera Barat.