Infosumbar.net – Di era digital saat sekarang ini kaset VCD dan DVD sudah jarang ditemui, tetapi di Pasar Raya Kota Solok masih ada penjual kaset VCD dan DVD meskipun bisa dihitung oleh jari.
Tomi (30) seorang pedagang kaset VCD dan DVD di Pasar Raya Kota Solok mengungkapkan semenjak munculnya media sosial seperti Youtube, banyak penjual kaset beralih profesi dikarenakan penjualan yang berkurang.
Tomi sendiri berjualan kaset sejak tahun 2011, berbagai kaset ia jual seperti kaset lagu minang, lagu anak-anak dan PS2.
Hingga tahun 2022, Tomi mengatakan bahwa dari semua temannya yang menjual kaset di Pasar Raya Kota Solok hanya tersisa empat orang saja yang masih bertahan.
“Dari 18 pedagang di pasar ini sekarang hanya tersisa empat pedagang yang bertahan. Yang lainnya itu sekarang banyak yang jual mainan dan jual karpet,” katanya saat diwawancarai Infosumbar, Senin (25/4/2022).
Dari berbagai jenis kaset yang dijual Tomi, kaset lagu minang menjadi kaset yang paling diminati oleh pembeli.
Namun, penjualan berkurang setelah penyanyi minang banyak yang beralih produksi lagu ke Youtube.
“Kalau tidak salah semenjak tahun 2017, di saat ada salah satu penyanyi minang mulai produksi lagu lewat Youtube, semenjak itulah banyak penyanyi lain yang ikutan dan penikmat lagu minang otomatis mendengarkan lagunya lewat youtube juga, jadi pembeli kaset minang langsung menurun,” ujarnya.
Namun, walaupun demikian hingga saat ini kaset minang tetap diminati oleh pembeli seperti perantau, sopir, dan generasi tua.
“Yang banyak membeli lagu minang itu sekarang orang luar sumbar, kadang orang Jambi ada yang borong. Para sopir juga banyak yang beli alasannya karena kalau dengar lagu pakai Handphone kalau ada yang menelfon jadi susah. Kalau warga lokal yang banyak beli kaset minang kayak dendang, rabab itu sekarang orang tua-tua,” tutur Tomi yang berjualan kaset dari pukul 8 pagi hingga 6 sore.
Pendapatan sehari-hari yang bisa di peroleh Tomi adalah sekitar Rp 200 ribu di hari biasa dan di bulan puasa menjelang Idul Fitri ini bisa meningkat hingga Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu.
Meningkatnya penjualan dijelaskan Tomi karena banyak perantau yang pulang kampung dan membeli kaset minang terbaru miliknya.
Harga berbagai kaset beragam mulai dari harga Rp 8 ribu hingga Rp 15 ribu. Untuk menarik pelanggan, Tomi biasanya selalu memutar lagu minang terbaru agar pengunjung yang mendengar tertarik membelinya.
“Kalau MP3 dan kaset anak anak harganya Rp 8 ribu, kalau kaset Minang ada yang Rp 12 ribu dan juga ada yang Rp 15 ribu,” imbuhnya.
Seorang pembeli Puspanita (45) mengatakan bahwa ia sudah sejak lama gemar membeli kaset lagu untuk ia dengarkan ketika bersantai di rumah.
“Saya sering beli kaset misalnya kaset lagu Rhoma Irama, lagu Minang, supaya nanti di rumah ketika santai saya dapat menikmatinya. Saya jarang menggunakan HP untuk memutar lagu karena terkadang paket data internet saya tidak cukup untuk memutar lagu di Youtube jadi saya pakai kaset saja,” tutupnya. (ism01)