InfoSumbar.net – Keluarga gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari mengatakan akan mendapatkan sharing profit dari hasil penggarapan film yang akan di sutradarai oleh Aditya Gumay beberapa waktu mendatang.
Kakak kandung Nia, Rini Mahyuni menyampaikan, pihak keluarga sepakat dengan penggarapan film yang akan mengangkat kisah hidup adik kandungnya tersebut. Meski tidak mengetahui secara detail pembagian dari hasil komersialisasinya, namun nilainya disebut Rini sudah disepakati kedua belah pihak.
“Sudah dua kali bertemu dengan tim pembuat film, pastinya ngak tau juga, sekitar 20 atau 50 persenlah,” tutur Rini kepada InfoSumbar.net melalui sambungan seluler, Jumat (8/11/2014).
Rini mengatakan, keluarga besarnya merasa senang dengan penggarapan film yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
“Minggu depan kalo ngak salah akan mulai. Rencananya shottingnya di Padang dan Bogor,” ujar Rini.
Dituturkannya, dalam film ini pihak keluarga juga akan dilibatkan secara langsung. Dan dirinya berharap film yang digarap berdasarkan kisah nyata ini dapat menginspirasi khusunya bagi generasi muda agar jangan pernah takut bermimpi dan berbuat selagi yang dilakukan itu bermanfaat dan positif.
“Aku dan maya (Adik Kandung Nia.red) dakam peran dalam film sebagai sahabat Nia,”
“Semoga film ini dapat menginspirasi banyak orang khususnya generasi muda agar tidak malu dan gengsi dalam melakukan sesuatu selagi hal tersebut bermanfaat,” ucapnya.
Melansir dari media sosial resmi Aditya Gumay pihaknya telah melakukan riset selama beberapa hari di daerah tempat korban tinggal. Kemudian mewawancarai sejumlah pihak hingga pelaku pembunuhannya.
“Untuk memfilmkan kisah Nia Kurniasari, aku melakukan riset 4 hari di daerah Kayu tanam, padang Pariaman. Mewawancarai banyak pihak, keluarga terdekat, guru bahkan hingga pelaku pembunuhannya,” tulis Aditya Gumay melalui unggahannya pada Senin (28/10/2024).
Aditya Gumay juga menuturkan bahwa film tersebut akan mengusung konsep drama yang diharapkan jadi inspirasi masyarakat. Terutama untuk mengenal sosok mendiang Nia ketika masih hidup.
“insyaALLAH film yang ku tulis dengan konsep DRAMA ini Akan banyak menginspirasi masyarakat yang menontonnya. Semakin tahu tentang sosok Nia, semakin aku mengaguminya. Ia sungguh teladan anak muda masa kini. Ia wafat saat berjuang mencari nafkah dan bukan dalam kondisi usai bersenang2 atau keluar malam hingga naas datang,” katanya.
Kisah Nia Kurnia Sari menjadi sorotan beberapa waktu lalu. Gadis yang saban hari menjajakan gorengan pulang sekolah di kampung halamanya tersebut ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi terkubur tanpa busana.
Sempat terjadi drama dalam pengejaran pelaku Indra Septiarman atau In Dragon. Polisi baru berhasil meringkus tersangka setelah 11 hari sejak dinyatakan sebagai pelaku tunggal.
Kini In Dragon sudah mendekam dalam jeruji atas perbuatannya, dirinya dikenakan pasal 340 KUH Pidana dengan ancaman hukuman maksimal mati atau seumur hidup.(*)