Infosumbar.net- Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Sumatera Barat (Sumbar) resmi dinahkodai DR.dr. Yusirwan Yusuf. Ia dilantik bersama pengurus Majelis Kehormatan Etik Rumah Sakit Indonesia (Makersi).
Agenda pelantikan dan pengukuhan pengurus Persi dan Makersi Sumbar periode 2022-2025 ini, berlangsung di Hotel Grand Zuri Padang, Sabtu (10/9/2022).
Ketua Umum Persi Pusat, Bambang Wibowo mengatakan pelantikan Ketua Persi Sumbar tersebut setelah dilakukannya Musyawarah Wilayah beberapa waktu lalu. Kemudian dilangsungkan pelantikan pengurus.
Diakuinya, Persi sendiri adalah sebuah organisasi yang anggotanya merupakan rumah sakit dan memadai seluruh kebutuhan bersama. Pada prinsipnya, keberadaan Persi untuk melindungi dan mendorong pengembangan rumah sakit.
“Persi mendorong pengembangan rumah sakit agar mutu layanan makin baik. Karena disitu banyak profesi yang bekerja, tentu yang diusahakan adalah orkestra layanan bagus. Maka perlu kerja bareng,” katanya.
Kemudian terkait pelayanan kepada masyarakat, Bambang mengakui masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki yakni non teknis medis.
“Contohnya pendaftaran lebih dipermudah. Kemudian komunikasi antara petugas dengan pasien harus ditingkatkan. Termasuk pengembangan fasilitas ruang tanggu pasiennya yang sebelumnya kurang luas karena jumlah (pasien) sangat banyak,” tuturnya.
Bambang tidak menampik bahwa jumlah rumah sakit swasta lebih banyak dibanding pemerintah. Namun ada tugas tertentu yang harus diemban rumah sakit pemerintah, misalnya tidak boleh menolak pasien JKN.
“Selain itu, (Rumah pemerintah) juga digunakan juga untuk pendidikan. Kemudian tugas-tugas tambahan lain yang harus dilakukan. Tapi itu bagian dari kewajiban kita bersama,” ucapnya.
“Jadi kita tidak melihat status kepemilikan, tapi bagaimana Persi nanti mendorong semua rumah sakit yang ada itu, dari kepemilikan menjadi aset daerah yang dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya lagi.
Sementara ketua Persi Sumbar, Yusirwan Yusuf mengatakan terkait pelayanan pihaknya sedang mengembangkan enabel for recording dan bakal ditularkan ke seluruh rumah sakit di Sumbar.
“Sekarang semua dokter pegang teks. Dia bicara, langsung mengetik. Akibatnya, antara dokter dengan pasien akan ada komunikasi langsung,” katanya.
Diakuinya, kedepannya bagi pasien yang datang ke poli klinik tidak ditulis lagi statusnya. Rekam medis nya adalah berdasarkan suara.
“Nanti kita lihat demo nya. Sudah kita lakukan. Tinggal lagi bagaimana dokter-dokter kita itu patuh jadwal. Sebetulnya selama ini mereka (dokter) tidak bandel-bandel amat, cuman jadwal selama ini tidak pas,” tuturnya.
Yusirwan meyakini apabila para dokter diberi jadwal waktu yang tepat, pasti akan mengikuti. Jadi pasien tidak perlu mengantre lama-lama dari pagi hingga sore.
“Kami sekarang berprinsip, peracikan obat jika telat lebih dari 30 menit, itu akan diantar menggunakan ojek online. Jadi itu target kita ke depan, pasien ini tidak boleh menunggu,” tutupnya. (Bul)