infosumbar.net- Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Kapolda Sumbar), Irjen Pol Gatot Tri Suryanta memberikan tanggapan terkait postingan pada akun ig @infounand dari BEMKM Unand. Postingan tersebut menyebutkan Wanted!!!, Dicari Kapolda Sumbar (Diduga Melanggar Janji Masa Aksi)
Dalam konten tersebut, bemkmunand merilis sebagai berikut. Kalo KM Unand!.17 april 2025 menjadi momentum mahasiswa dan masyarakat untuk turun kejalan sebagai evaluasi terkait 100 hari kerja Kapolda Sumatera Barat. Namun, dalam hal ini,masa aksi tidak menemukan titik terang untuk mendapatkan kejelasan terhadap komitmen Kapolda Sumatera Barat dalam memberantas pelanggaran HAM, Menegakkan hukum dan mengevaluasi seluruh koloni-koloninya untuk bekerja lebih baik lagi kedepannya. Dan pada hari ini,kita melihat matinya hatinurani Kapolda Sumatera Barat untuk berkomitmen bersama masa aksi. Dan bersiaplah dengan perlawanan yang lebih banyak dan berkali-kali lipat.
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!
Hidup Perempuan Indonesia!
Menanggapi hal ini, Kapolda menyebut pihaknya sama sekali tak berkeberatan untuk bertemu dengan masa pendemo dari BEM KM Unand tersebut. Pada saat bersamaan, kata jenderal bintang dua ini, ia mengaku tengah bermain minisoccer dengan aktivis mahasiswa lainnya yang juga tergabung dalam BEM dari perguruan tinggi lainnya.
“Alhamdulillah, komunikasi kami dengan adik-adik mahasiswa yang tergabung dalam BEM berlangsung baik dan kami tengah bermain bola (minisoccer). Saya mendapat kabar ada adik-adik lainnya menggelar unjuk rasa sekitar pukul 18.00 WIB. Saya meresponsnya. Saya mengajak mereka untuk bertemu di ruangan,” kata perwira tinggi Polri in yang pernah menjadi Karo SDM Polda Sumbar ini.
Lebih jauh, kata Gatot, mereka tak berkenan dengan tawaran tersebut dan lebih memilih Kapolda untuk menemui mereka di jalan. Hal ini menurut Gatot tentu ia memperhatikan kepentingan yang lebih luas. Kalau masih bertahan di jalanan, tentu akan menimbulkan gangguan lalu lintas dan meresahkan pengguna jalan lainnya.
“Tentunya lebih baik di ruangan kami dan masyarakat tidak terganggu. Ditambah lagi, waktu juga sudah menjelang mahgrib dan batas waktu kegiatan unjuk rasa juga sudah lewat seperti yang diatur undang-undang,” ujarnya.
Namun pada pukul 19.00 WIB mereka membubarkan diri. Sebagai tindaklanjut, ia berencana mau ke kampus Unand. Saya mau ajak diskusi, tanyakan apa keinginannya. (*)