Pasbar, (infosumbar) – Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat bersama pengurus Masjid Raya Kajai akan membangun tenda tempat ibadah masyarakat untuk kelangsungan beribadah warga menjelang bulan suci Ramadhan.
Hal ini disampaikan Bupati Pasbar Hamsuardi usai rembug dengan Wabup Risnawanto dan kepala OPD di lokasi Masjid Raya Kajai, Selasa (15/3).
“Dari hasil kami rapat tadi di kantor, ada yang menyampaikan jika jemaah masjid butuh tempat sholat sementara. Makanya kami bersama stakeholder terkait datang langsung menyampaikan keinginan untuk membuat tenda sementara untuk beribadah bagi jemaah masjid ini,” kata Hamsuardi.
Hamsuardi melanjutkan, apalagi bulan suci Ramadan tinggal hitungan hari. Sehingga diperlukan tempat ibadah yang nyaman untuk melakukan ibadah sholat tarawih dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan. Di masa transisi atau masa pemulihan pasca gempa ini, bagi rumah masyarakat yang roboh diperlukan pondok darurat transisi mandiri.
“Kami kira begitu juga dengan tempat ibadah. Perlu juga kita buatkan tenda transisi tempat ibadah,” ungkapnya.
Hamsuardi menyarankan pembangunan masjid kedepan berbentuk bangunan semi permanen namun mewah.
“Artinya bangunan masjid di buat setengah tiang dari bata, sisanya hingga ke atap dibuat dari bahan yang ringan. Dengan tujuan untuk menghindari reruntuhan. Apalagi, salah seorang jemaah masjid tersebut meninggal dunia ditimpa reruntuhan,” ulasnya.
Senada dengan Wakil Bupati Risnawanto. Ia menyampaikan yang tidak kalah pentingnya yang dilakukan oleh pemerintah adalah menyediakan tempat ibadah yang nyaman selain
pondok darurat transisi mandiri atau Huntara.
“Masa transisi ini kan cukup lama, hingga 90 hari ke depan. Makanya kami dari pemerintah daerah perlu juga memikirkan bagaimana tempat ibadah, terutama untuk sholat berjamaah lima waktu ditambah dengan ibadah nanti di bulan Ramadhan,”katanya.
Dengan begitu, lanjut Risnawanto pendekatan diri kepada Allah ketika bencana salah satu upaya dari trauma healing. Sehingga masyarakat bisa nyaman dan memahami apapun yang terjadi di dunia ini berdasarkan kepada ketetapan dari Allah.
“Selain dari waspada dalam menghadapi bencana ini, kita juga harus yakin bahwa bencana itu datangnya dari Allah. Dengan kita kembali kepada Allah, semoga kita semua dilindungi,”katanya.
Kedua pemimpin Pasbar ini juga melakukan peninjauan kepada korban gempa di sepanjang jalan yang mereka lewati. Termasuk Tahfiz Al-Qur’an yang roboh di wilayah tersebut.