Infosumbar.net – Salah seorang tim kurator Expo SMK Sumbar, Buya Zuari Abdullah menyebutkan bahwa Ranah Minang memiliki banyak kearifan lokal hasil kreativitas leluhur yang saat ini seperti dilupakan, terlupakan, terutama oleh generasi muda.
“Salah satu contoh bentuk kreativitas tersebut yakni Randang yang dibuat dari paduan 32 jenis rempah dan rimpang,” katanya, Jumat (9/8/2024).
Menurut Zuari Abdullah, hal ini memperlihatkan betapa kreatif dan inovatifnya para leluhur orang Minangkabau. Dan ini baru satu contoh.
Karena itu, lewat ajang Internasional Expo SMK 2024 yang digelar dari 7-11 Agustus 2024 di Medan nan Bapaneh Ngalau Indah, Payakumbuh ini, ia ingin mengingatkan kembali generasi muda soal kekuatan kearifan lokal dan tradisi orang Minangkabau sebagai inovator.
Buya Zuari Abdullah adalah salah satu satu 10 tim ahli yang mengkurasi 225 produk barang dan jasa yang dipamerkan di expo berskala internasional itu. Ratusan produk mereka pilih dari ribuan produk dari SMK di seluruh Sumbar yang mendaftarkan diri untuk mengikuti expo.
Tidak hanya mengkurasi, tim ahli juga mengasistensi SMK yang produknya terpilih. Para siswa dibekali kemampuan public speaking untuk memudahkan komunikasi dengan calon investor, hingga pengembangan produk.
Buaya Zuari Abullah sendiri, fokus pada aspek kearifan lokal. Ia memilih beberapa produk yang berangkat dari kearifan lokal, ataupun yang punya potensi untuk diselaraskan dengan kearifan lokal.
“Beragam motif batik atau produk obat-obatan herbal yang ditampilkan di sini, itu berangkat dari kearifan lokal,” lanjutnya sambil menekankan bahwa obat-obatan herbal pada dasarnya lebih sehat dan ramah lingkungan dibanding obat-obatan produksi industri farmasi.
Ia juga menyebut bahwa produk-produk fashion tersebut, selain terinspirasi oleh motif-motif dari khazanah tradisi Minangkabau, juga dibuat dengan teknologi eco print yang ramah lingkungan.
Selain fashion dan obat-obatan herbal, masih banyak produk yang diangkat atau dikembangkan dari kearifan lokal. Mulai dari kuliner hingga virtual reality (VR). Semuanya, langsung atau tidak langsung, terkoneksi dengan dunia digital bahkan berbasis digital.
Kearifan Lokal untuk Global
Krisis lingkungan dan krisis pangan, adalah salah dua isu penting yang kini mendapat perhatian komunitas global. Beberapa pihak kini mulai mengalihkan perhatian pada kearifan lokal sebagai sumber inspirasi untuk mengatasi krisis-krisis tersebut.
Produk-produk yang diangkat dari kearifan lokal adalah produk yang ramah lingkungan dan sarat dengan nilai-nilai ketahan pangan. Namun selama ini produk-produk semacam ini, hanya dikenal dan dipasarkan secara terbatas. Padahal, ia bisa ambil bagian, sekecil apa pu itu, dalam upaya menangani krisis pangan dan lingkungan.
Internasional Expo SMK 2024, bisa dilihat sebagai bagian dari upaya untuk terlibat dalam isu tersebut. Expo yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Sumbar dengan dukungan dana Pokir Ketua DPRD Sumbar Supardi ini, tidak hanya dihadiri oleh pelaku industri dalam negeri namun juga mancanegara.
Pelaku usaha berbasis digital serta para investor dari Jerman, Malaysia, dan Thailand, menghadiri Expo secara langsung. Sebagian lainnya hadir secara online. Begitu juga para perwakilan perusahaan-perusahaan dari pusat-pusat industri di Indonesia.
Seperti diamati oleh Dato Azaddin bin Abd Aziz Shah Alam dari Malaysia, orang Melayu termasuk orang Minangkabau, punya kearifan lokal yang bisa menjadi sumber inspirasi dan dikembangkan menjadi bermacam produk di berbagai sektor industri.
“Tujuannya kita memang ingin menghubungkan SMK dengan dunia industri dalam dan luar negeri. Selama ini, karya-karya siswa SMK kurang cenderung terbatas peredarannya. Lewat Expo ini, kita mau karya-karya tersebut diperkenalkan pada para buyer dan investor dari Indonesia dan luar negeri,” jelas Sepris Yornaldi, koordinator tim ahli International Expo SMK Sumbar 2024.
Di samping itu, tambahnya, ajang ini juga diharapkan membuka kolaborasi antar SMK dalam merancang produk inovatif dan berbasis digital, sekaligus ajang berbagi ilmu. Di sepanjang gelaran, diadakan Choaching Clinic serta rangkaian diskusi terkait pengembangan produk berbasis digital.
18 perwakilan dari beberapa perusahaan dalam dan luar negeri, juga menandatangani MoU dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. MoU ini salah satu tujuan pentingnya ialah terbangunnya kerja sama dan koneksi antara SMK dan dunia usaha yang lebih luas. (Bul)