Sejumlah kerupuk nasi yang beredar di Kota Padang diketahui mengandung bahan berbahaya jenis boraks. Hal tersebut terungkap setelah Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Padang melakukan uji coba di Pasar Bandar Buat, Kota Padang.
Menurut Kepala Balai BPOM di Padang, Zulkifli sebagaimana dilansir antarasumbar, dari 32 sampel kerupuk nasi yang diuji di lapangan oleh BPOM Padang salah satu diantaranya positif mengandung bahan berbahaya jenis boraks.
Berdasarkan keterangan dari penjualnya, kerupuk yang mengandung boraks tersebut dibuat di Pulau Jawa. Sementara itu melalui uji laboratorium, dari 31 sampel lainnya sebanyak 7 sampel dinyatakan poitif mengandung boraks.
Penemuan kerupuk nasi mengandung boraks ini sendiri pertama kali dikenali oleh pembeli. Balai BPOM Padang pun berjanji dengan adanya temuan ini akan memperketat pengawasan terhadap penganan yang mengandung bahan-bahan seperti boraks, formalin dan zat berbahaya lainnya.
Zulkifli juga menjelaskan bahwa BPOM akan membina para pedagang-pedagang nakal yang mencoba mendapatkan keuntungan besar dengan menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya. Jika hal tersebut dilakukan berulang kali bukan tidak mungkin pedagang akan diseret ke ranah hukum.