Infosumbar.net – Pasangan calon Bupati Pasaman Welly Suhery dan Anggit Kurniawan Nasution terus menunjukkan dominasi elektabilitas di Pilkada Pasaman 2024.
Berdasarkan survei terbaru dari lembaga survei Liberte Institute, pasangan nomor urut 1 ini unggul dengan elektabilitas mencapai 37,5 persen.
Hasil survei yang dirilis pada Kamis (21/11) tersebut menunjukkan pergeseran signifikan dalam preferensi pemilih Pasaman.
Pasangan Welly-Anggi mengungguli pesaingnya, Sabar AS-Sukardi (35,1 persen) dan Mara Ondak-Desrizal (21,9 persen).
Direktur Eksekutif Liberte Institute, Indrayadi, menjelaskan bahwa tren elektabilitas pasangan Welly-Anggi mengalami kenaikan signifikan sejak September 2024.
“Dari 14,4 persen di bulan September, naik menjadi 26,9 persen di Oktober, hingga puncaknya mencapai 37,5 persen di November. Dan angka ini berpotensi menembus 40 persen menjelang hari pemilihan,” ujarnya.
Sebaliknya, pasangan petahana Sabar AS-Sukardi menunjukkan tren menurun. Elektabilitasnya yang semula berada di angka 48,0 persen pada September, merosot menjadi 40,8 persen di Oktober, dan kini berada di angka 35,1 persen.
Tren serupa juga dialami pasangan Mara Ondak-Desrizal yang terus menurun dari 30,3 persen pada September menjadi 21,9 persen pada November.
Menurut survei, faktor utama yang memengaruhi pilihan pemilih di Pasaman adalah kedekatan calon dengan masyarakat, yang mencapai 25 persen. Faktor lainnya termasuk keinginan perubahan (14,5 persen) dan pengalaman calon (13 persen).
Survei ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak dari seluruh nagari dan kecamatan di Pasaman.
Dengan margin of error 2,9 persen, survei ini dianggap kredibel karena menggunakan metode wawancara tatap muka multistage random sampling.
Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas pemilih di Pasaman berusia antara 40-44 tahun (14,3 persen) dan berpendidikan SLTA sederajat (39 persen).
Sebagian besar pemilih berasal dari kalangan pria (50,7 persen), dengan distribusi usia lainnya cukup merata di kelompok usia 30 hingga 54 tahun.
Liberte Institute, lembaga yang melakukan survei ini, merupakan salah satu dari dua lembaga yang diakui oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Selain itu, lembaga ini juga menjalin kerja sama dengan Markas Besar Polri dan tergabung dalam Asosiasi Riset dan Opini Publik Indonesia (AROPI).
“Laporan kami disampaikan apa adanya sesuai dengan metodologi ilmiah,” tegas Indrayadi. (Bul)