Padang, (infosumbar)- Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni (DPP PA) GMNI menyalurkan bantuan untuk korban terdampak bencana gempa 6,1 SR yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman.
Bantuan DPP PA GMNI sampai di Pasaman Barat dengan diangkut sebuah truk dengan muatan 5 ton beras solok, 1 ton gula pasir, 3000 kaleng susu, 1000 kotak teh, 1000 kotak masker, 1000 botol madu, 1000 botol hand sanitizer, serta 1000 kotak vitamin.
“Ini merupakan bentuk keprihatinan kami, kerja kemanusian yang dilakukan DPD PA GMNI Sumbar dan disambut baik oleh berbagai pihak khususnya DPP PA GMNI. Di bawah kepemimpinan Prof. Arief Hidayat, DPP PA GMNI langsung berkoordinasi dengan GMNI Sumatera Barat terkait situasi dan kondisi pasca terjadinya gempa tersebut” ujar Yogi Yolanda sebagai perwakilan DPP PA GMNI sesaat sampai di Kabupaten Pasaman Barat.
Sementara ditempat terpisah, Prof. Arief Hidayat selaku ketua DPP PA GMNI yang juga merupakan Hakim MK RI menyampaikan keprihatinannya terhadap musibah tersebut.
“Turut prihatin dan berbelasungkawa terkait musibah bencana gempa yang menimpa Sumatera Barat, DPP PA GMNI berkoordinas dengan DPD PA GMNI Sumbar berkomitmen akan turut serta membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah di Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman yang terkena dampak parah dari bencana ini,” tuturnya.
Selain bantuan logistik, DPP PA GMNI juga menurunkan 100 relawan GMNI bersiaga di lokasi bencana.
Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi saat menerima bantuan dari DPP PA GMNI menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan tersebut.
“Mewakili masyarakat Kabupaten Pasaman Barat, disaksikan juga oleh wakil bupati, saya sampaikan terimakasih kepada DPP PA GMNI, yang telah menurunkan bantuan kepada masyarakat Kabupaten Pasaman Barat. Insha Allah, ini tentu akan sangat berarti bagi masyarakat,” ujarnya
DPD PA GMNI Sumatera Barat bersama anggota dan seluruh kader GMNI se Sumatera Barat sebelumnya juga telah mendirikan posko penampungan dan dapur sosial korban gempa terhitung sejak hari pertama bencana gempa terjadi.
Selain itu, sebagai upaya untuk mencegah munculnya rasa trauma yang berkepanjangan oleh masyarakat akibat bencana gempa, GMNI juga telah melakukan berbagai upaya trauma healing diberbagai tenda pengungsian. (iif)