Hari ini, 10 November merupakan salah satu hari bersejarah bagi Indonesia yang ditetapkan pemerintah sebagai hari pahlawan. Salah satu hal yang bisa mengingatkan kita terhadap perjuangan pahlawan adalah bangunan bersejarah.
Namun banyak bangunan bersejarah di Indonesia termasuk di Kota Padang kondisinya tidak terawat dengan baik. Begitulah kondisi yang dialami oleh Gedung Juang 45 Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPPI).
Jika Anda saat ini pergi ke Gedung Juang 45, maka Anda akan mendapati sebuah bangunan yang lebih mirip bangunan tua tak terawat daripada sebuah bangunan bersejarah.
Saat memasuki Gedung, Anda akan disuguhkan pemandangan banyaknya jaring laba-laba di dinding dan langit-langit gedung yang semakin menegaskan bahwa gedung itu kini tak terawat. Selain itu di dinding juga terlihat bekas rembesan air yang datang dari atap gedung yang bocor.
Kondisi yang lebih memprihatinkan akan pengunjung temui jika menginjakan kaki di lantai dua, ruangan yang dahulunya dijadikan aula untuk pertemuan para veteran ini, memang sudah tidak lagi layak pakai lagi. Lantai keramik yang retak dan pecah, dinding yang hancur, serta atap yang bolong.
Gedung Juang yang terletak di Jalan Pasar Mudik tersebut sebenarnya memiliki nilai sejarah yang tinggi. Gedung tersebut diresmikan 28 Oktober 1987 dan ditetapkan sebagai cagar budaya tahun 1992.
Namun kondisi Gedung Juang berubah drastis pasca gempa tahun 2009 lalu. Meskipun kondisinya saat ini bisa dikatakan tidak layak tetap saja ada warga serta para veteran yang mengunjunginya.
“Biasanya setiap selasa minggu kedua, kadang ada beberapa yang sering datang berkunjung kemari, namun mungkin karena faktor usia jadi tidak banyak juga yang masih bisa datang,” cerita Erlon sang penjaga Gedung Juang.
Menurut Erlon, selain masih rutin dikunjungi para veteran, Gedung Juang yang dibuka untuk umum dari senin hungga jum’at tersebut juga sering dikunjungi mahasiswa, wisawatan lokal bahkan wisatawan mancanegara.
“Kalau pengunjung tidak menentu, kadang ada kadang tidak, namun lebih sering Mahasiswa, namun turis asing juga ada. Beberapa hari lalu ada yang dari Jepang kemari,” tutur Erlon.
Saat kami berkunjung ke Gedung Juang 45 kami bertemu dengan salah seorang pengunjung yang kebetulan datang ke Gedung Juang.
Rian (25) nama pengunjung tersebut mengungkapkan bahwa kondisi ini sangat memprihatinkan, dan ia pun berharap agar salah satu bangunan bersejarah di Kota Padang ini dapat direnovasi kembali.
Menurut penuturan Erlon, pasca Gempa Gedung Juang memang sempat dikunjungi oleh sejumlah pejabat, termasuk walikota saat itu Fauzi Bahar dan dijanjikan akan segera dilakukan renovasi. Namun sampai saat ini, walikota pun telah berganti hal tersebut belum terlaksana.
“Dulu sudah pernah kemari, bahkan dari zaman pak Fauzi Bahar. Tapi baru sekdar mengukur saja, belum ada perbaikan,” cerita Erlon pada kami.
Kita semua tentu berharap, Gedung Juang 45 yang kaya akan nilai sejarah ini segera direnovasi. Agar sejarah yang melekat padanya juga tak hilang dan tetap dapat diwariskan menjadi cerita kepada generasi berikutnya. (IS/HP)