Infosumbar.net – Dinas Arsip dan Pustaka (DAP) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bakal menyulap Pustaka Daerah menjadi tempat yang nyaman dalam kegiatan literasi dengan alternatif Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Kepala DAP Sumbar, Novrial, Jumat (01/07/2022) mengatakan, dalam mengembangkan TPBIS Pustaka Daerah Sumbar berencana akan mengembangkan dengan empat tema yang menjadi Ikon ke depannya dan tentunya dekat serta menyesuaikan dengan anak hari ini.
“Tema tersebut harus dipilah terlebih dan menyesuaikan, apakah relevan dan menjadi tempat yang tepat ketika masyarakat mencari referensi terutama terkait Minangkabau,” katanya.
Novrial menjelaskan keempat tema itu dakan dibentuk dalam segmen dan posisi yang berbeda agar menjadi Ikon serta referensi dan tempat yang menyenangkan bagi masyarakat dalam berkegiatan di Pustaka Daerah.
“Pustaka dan arsip harus ada mempunyai tema, dengan adanya tema tersebut bisa menjadi alasan orang datang berkunjung ke pustaka, karena ada sesuatu yang menarik untuk dicari,” ucapnya.
Ia melanjutkan, dari hipotesa yang ada dan dukungan dari semua pihak segmen tema tematik atau jumlah koleksi bertahap yang akan dibentuk adalah terkait sejarah, koleksi buku terkait PDRI, warisan dunia, serta tokoh-tokoh literasi asal Sumatera Barat.
“Pustaka Daerah akan membuat segmen, seperti mengembagkan Minangkabausiana yang akan mejadi cikal bakal tema pertama, kedua naskah kuno, 33 naskah teridentifikasi dan 400 naskah tidak teridentifikasi serta ratusan naskah dalam bentuk Compact Disk, dari semuanya yang paling ikonik adalah naskah Imam Bonjol dalam bentuk tulisan tangan dan akan dimasukan ke dalam segmen pertama sejarah Minangkabau,” jelasnya.
“ Tema ketiga terkait warisan dunia tiga titik seperti Sawahlunto, Semen Padang, Pelabuhan Teluk Bayur yang dibangun Belanda karena Tambang batubara Ombilin akan dilengkapi dengan sertifikat, dokumen dan buku-buku pendukung, tema keempat yaitu tokoh-tokoh literasi asal Sumatera Barat, buku terkait ini harus lengkap,” lanjutnya.
Ia menegaskan kemmpat segmen tema itu harus ada koleksinya secara dominan di Arsip dan Pustaka Daerah, kemudian ditambah dengan perbaikan sarana dan prasarana seperti studio visual, dan ruang baca yang menyesuaikan dan dekat dengan anak muda hari ini.
“Terkiat digitalisasi saat ini sudah dialihmediakan sekitar 900 buku koleksi dalam iSumbaR Mambaco yang akan segera diluncurkan dengan empat tema ikonik yang sudah alih media agar menjadi tarik di zaman yang serba digital saat ini,” ucapnya.
Ia mengatakan meskipun saat ini arsip dan pustaka masih defensif menunggu pengunjung datang, ke depannya itu yang akan diubah menjadi lebih ovensif dengan mempertontonkan dan dikemas dalam diorama arsip.
“kami mencoba untuk lebih dekat dengan masyarakat dan anak muda dengan menyediakan tempat dan program yang relevan, kami mengimbau komunitas masyarakat, serta lembaga untuk berkegiatan di pustaka, karena pustaka tidak hanya tempat untuk meminjam dan membaca, dan mengembalikan buku saja, mari berkegiatan di pustaka dan kami akan mecoba menmbuat pustaka menjadi tempat nyaman dan dibutuhkan,” imbaunya. (nou)